DIALEKSIS.COM | Karang Baru - Dalam khutbah Shalat Jumat di Masjid Syuhada, Karang Baru, Aceh Tamiang, Khatib Tgk Zainal Imam Kampung Desa Bundar menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya mensyukuri nikmat Allah SWT, terutama nikmat iman, Islam, umur, kesehatan, dan kesempatan. Khutbah yang disampaikan di penghujung pekan ini mengajak jamaah untuk merefleksikan anugerah kehidupan yang kerap diabaikan.
Tgk Zainal menegaskan, iman dan Islam adalah nikmat terbesar yang menjadi pondasi kehidupan manusia.
“Tanpa iman, hidup bagai kapal tanpa nahkoda. Iman mengarahkan kita pada kebenaran, sementara Islam menjadi jalan untuk meraih ridha-Nya,” ujarnya saat memberian khutbah di dengar Dialeksis.
Beliau mengingatkan bahwa kedua nikmat ini harus disyukuri dengan menjaga ketakwaan dan konsistensi dalam beribadah.
Khatib menjelaskan, umur adalah karunia yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. “Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalannya. Umur adalah kesempatan untuk beribadah, memperbaiki diri, dan memberi manfaat kepada sesama,” tegasnya.
Selanjutnya dirinya mengingatkan agar jamaah tidak menyia-nyiakan waktu, sebab setiap detik adalah investasi untuk kehidupan akhirat.
Tgk Zainal menyoroti betapa kesehatan dan kesempatan sering dianggap remeh, padahal keduanya memiliki nilai tak terhingga.
“Ketika sakit, ibadah kita terganggu. Karena itu, saat sehat, maksimalkanlah untuk taat. Kesempatan pun tidak akan datang dua kali; jika berlalu, ia tak bisa diulang,” ungkapnya, mengutip Kitab Riyadhus Shalihin yang menekankan pentingnya memanfaatkan waktu.
Khatib mengingatkan, umat Islam telah memasuki lima hari Ramadan. “Ini saatnya memaksimalkan ibadah dan menerapkan nilai-nilai Ramadan pasca bulan suci. Didikan puasa harus menjadi kebiasaan, seperti kejujuran, kedermawanan, dan kesabaran,” ajaknya.
Ia juga menganjurkan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal. “Rasulullah SAW bersabda, siapa yang berpuasa Ramadan lalu diikuti enam hari Syawal, pahalanya setara puasa setahun. Ini adalah perisai dan malaikat pun mendoakan kita,” jelasnya.
Tgk Zainal menekankan, ibadah bukanlah beban, melainkan kenikmatan luar biasa yang harus disambut dengan sukacita.
Di akhir khutbah, Tgk Zainal berpesan, “Syukurilah nikmat Allah dengan hati dan tindakan. Jika kita sadar, setiap nafas adalah anugerah.” Ia menyerukan agar semangat Ramadan terus dirawat, termasuk dengan memperkuat silaturahmi dan kepedulian sosial. Khutbah ditutup dengan doa agar umat Islam tetap istikamah dan menjadi teladan kebaikan.