Thamren Ananda Berikan Kuliah Umum Sistem Keterwakilan Politik di Fisip
Font: Ukuran: - +
Foto: Ist
Dialeksis.com, Banda Aceh - Dosen tamu Thamren Ananda memberikan kuliah umum tentang sistem keterwakilan politik di Fisip Unsyiah, Rabu (18/4).
Dalam paparannya, Thamren Ananda mengatakan sistem keterwakilan politik pertama yang terbentuk di Indonesia adalah lembaga perwakilan bernama Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang merupakan parlemen pertama di Indonesia.
"Lembaga inilah yang kemudian berkembang menjadi DPR dan MPR. Bahkan berkembang lagi yang sekarang namanya DPD. Itu legislatif pertama sekali yang ada di Indonesia," kata Thamren Ananda, Rabu (18/4).
Lembaga inilah, kata Thamren yang kemudian menyusun konsep agar bisa mewakili suara-suara publik. Cara mewakilinya yaitu dengan adanya pihak yang terwakili dan ada yang mewakili.
Yang terwakili ini yang memberikan mandat. Sementara yang mewakili adalah yang menjadi wakil, atau wakil rakyat.
"Di Indonesia, untuk menjadi wakil harus melalui partai politik sebagai kendaraan untuk menjadi wakil atau kelompok yang mewakili," ujarnya.
Dalam demokrasi terbuka, kata Thamren, sistem keterwakilan politik seperti ini sangatlah penting. Karena itu, selain Indonesia, berbagai negara lain juga sudah memiliki sistem keterwakilan politik mereka masing-masing.
Sistem keterwakilan ini, kata Thamren, ke depan juga akan berubah. Misalnya, yang dulu hanya ada DPR dan MPR. Namun karena dianggap belum cukup, maka dibentuklah DPD untuk mewakili suara-suara dari daerah.
"Sistem keterwakilan ini akan terus diperbaharui agar bisa memenuhi rasa keadilan dari orang yang diwakili," pungkasnya. []