The Aceh Institute Nyatakan Siap Kawal Pilkada Aceh 2022
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Direktur Eksekutif The Aceh Institute, Dr Fajran Zain [For Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Direktur The Aceh Institute, Dr Fajran Zain mengabarkan lembaganya siap mengawal perjalanan Pilkada Aceh jika keputusan pusat berjalan di tahun 2022.
Ia menyebutkan, lembaga tempat dedikasinya telah lama bermitra dengan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh. Dalam hal ini, The Aceh Institute akan mengawal Pilkada dari segi edukasi para pemilih hingga advokasi sesuai dengan tema pilkada yang akan ditetapkan.
"Dari tahun 2012 hingga 2019, baik Pilkada atau Pileg kita tidak pernah absen mendampingi KIP dalam melakukan advokasi," kata Fajran saat dihubungi Dialeksis.com, Senin (25/1/2021).
Ia mengabarkan, selama berlangsungnya pesta demokrasi di Aceh, The Aceh Institute telah turun ke beberapa kabupaten/kota melakukan pemantauan melihat proses berjalannya pemilu.
The Aceh Institute kabarnya juga mencatat angka-angka kekerasan yang terjadi selama pemilu. Ia menjelaskan, angka tersebut akan dipublikasikan supaya publik dapat menyaksikan jika seandainya ada tindak kekerasan yang terjadi selama pemilu.
Fajran menyampaikan, hasil catatan mereka dari pilkada kemarin menunjukkan angka kekerasan mulai terjadi penurunan, dari 102 kasus di pilkada tahun 2012 hanya tersisa 3 kasus di pilkada 2017.
Selain itu, The Aceh Institute juga akan mendorong masyarakat terutama para pemilih pemula untuk menjadi pemilih yang cerdas. Memilih bukan karena terbebani dengan hutang budi calon kandidat tetapi memilih dengan hati nurani tanpa ada permainan atau paksaan yang bermain di belakang.
Kemudian, melalui direkturnya juga, The Aceh Institute dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya Pilkada Aceh mendatang akan menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga lainnya seperti Forum LSM Aceh, Akar Rumput, dan Koalisi NGO HAM Aceh.
Secara umum, Fajran mengabarkan akan ada tiga agenda utama yang akan mereka lakukan selama bertugas di lapangan nanti. Pertama, melakukan advokasi. Kedua, melakukan pengawasan mulai dari penetapan awal pilkada hingga proses tahapannya. Ketiga, mengedukasi masyarakat dalam memilih.
Kabarnya, The Aceh Institute telah menggalang kemitraan dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan kabarnya juga The Aceh Institute akan menjalin mitra dengan Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih).
"Kita dengan KIP sejauh ini memang sudah bermitra. Kemarin pada 2017 kita mulai menggalang kemitraan dengan Bawaslu, nanti kami juga akan bermitra dengan Panwaslih," pungkasnya
- Alokasi Dana Darurat untuk Pilkada Aceh 2022 Dinilai Tak Bijak, Pengamat: Jangan Buru-buru
- Direktur Aceh Institute Sampaikan Cara Siasati Anggaran Pilkada Aceh
- Respon Pengamat Mawardi Ismail Disebutkan Beberapa Nama Bakal Calon Gubernur Aceh
- Begini Kriteria Bakal Cawagub yang Diinginkan PKS Aceh Dampingi Nasir Djamil