kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Tidak Ada Perayaan Tahun Baru, Walikota: Bukti Tingginya Toleransi di Banda Aceh

Tidak Ada Perayaan Tahun Baru, Walikota: Bukti Tingginya Toleransi di Banda Aceh

Kamis, 02 Januari 2020 08:07 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Humas Banda Aceh


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Banda Aceh sebagai Kota berbasis Syariah (Islam) saat ini punya cara sendiri dalam menghormati sesama agama. Hal itu diutarakan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman dalam wawancaranya bersama RRI, Selasa (31/12/2019) malam, di area Simpang Lima.

Aminullah yang kala itu didampingi wakilnya, Zainal Arifin, dalam kesempatannya menjelaskan bahwa masyarakat Banda Aceh selama ini terus hidup dalam lingkar kerukunan. Pemandangan itu terlihat dari toleransi umat beragama menjelang pergantian tahun baru 2020.

"Ada enam agama di Banda Aceh, tapi sejak zaman dulu disini tidak pernah kita mendengar keributan. Menjelang tahun baru pun tidak ada warga yang merayakan dengan kembang api dan petasan, suasana tampak seperti biasa, warga tertib sesuai himbauan yang telah kita berikan. Dan ini bukti tingginya toleransi disini," kata Wali Kota.

Jauh hari sebelumnya, Wali Kota yang berkoordinasi dengan Forkopimda sudah mengeluarkan imbauan larangan tahun baru Masehi, seperti pada setiap pergantian tahun sebelum-sebelumnya. Wali Kota menilai, merayakan tahun baru dengan perbuatan hura-hura bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam.

"Masyarakat sudah kita imbau untuk tidak merayakan pergantian tahun, perbuatan itu bukan merupakan adat-istiadat dan budaya yang selama ini kita jalankan," ungkapnya.

"Alhamdulillah, warga Banda Aceh senantiasa memahami dan mendukung seruan ini. Umat agama kristen, budha, dan hindu, bebas beribadah tanpa ada gangguan sedikit pun. Ruang bagi aktivitas keagamaan dan kebudayaan mereka juga kita buka seluas-luasnya," tambahnya.

Kerukunan umat beragama di Banda Aceh sudah menjadi wacana Nusantara bahkan diluar negeri. Hal itu dinilai berdasarkan naiknya jumlah wisatawan yang datang setiap tahunnya di Banda Aceh.

"Alhamdulillah kita telah mendapat apresiasi dan penghargaan dari Kemendagri berupa penghargaan soal penanganan konflik sosial terendah, ini punya nilai tersendiri bagi wisatawan yang ingin datang kesini."

"Banda Aceh juga meraih penghargaan Kota Peduli HAM, ini membuktikan Banda Aceh aman, ini juga menjadi bobot baik dalam menunjang kunjungan wisatawan," pungkas Aminullah.

Pemerintah Kota dalam mengawal detik-detik pergantian tahun juga mengerahkan seluruh petugas Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) yang ditempatkan di pusat-pusat keramaian maupun persimpangan. Sebagian juga ditugaskan melakukan patroli di seluruh wilayah Kota Banda Aceh. (Im/Pemko Banda Aceh)



Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda