Tiga Komunitas Kolaborasi Bersihkan Pantai Ulee Lheue
Font: Ukuran: - +
EDSA berkolaborasi dengan Kophi Aceh dan Zero Waste untuk membersihkan Pantai Ulee Lheue, Sabtu (27/6/2020). [Foto: EDSA]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sejumlah pemuda dari tiga komunitas menggelar aksi bersih-bersih pantai bertema Environmental Protection for Better World ini di kawasan pantai belakang Mesjid Baiturrahim Ulee Lheue, Sabtu (27/6/2020). Mereka berasal dari Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (Kophi) Aceh, English Department Students Association (EDSA) dan Zero Waste Pioneer.
Koordinator Kegiatan, Uwais Midzfary mengatakan, acara ini dibuat sebagai bentuk bakti sosial kepada masyarakat sekaligus mengingatkan mereka untuk selalu menjaga kebersihan. Di saat pandemi seperti sekarang, selain menjaga kebersihan diri, kita juga selayaknya menjaga kebersihan lingkungan.
"Saat ini tempat wisata kembali ramai, sampah pun demikian, padahal dampaknya juga untuk kita," katanya.
Ketua Zero Waste Pioneer, Izzah Mujahidah mengatakan, kegiatan ini dapat terselenggara setelah mendapat izin dari Geuchik Gampong Ulee Lheue dan Polsek Ulee Lheue. Seluruh relawan yang hadir wajib memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, seperti memakai masker dan mencuci tangan.
"Aksi bersih-bersih pantai kali ini sangat terbatas, tidak boleh terlalu ramai dan tidak dibuka untuk umum," katanya.
Sementara Ketua Kophi Aceh, Cut Della Razaqna mengatakan, sampah yang terkumpul hari ini berjumlah 15 kg jenis botol, 5 kg jenis organik dan 25 kg sampah residu. Sampah daur ulang yang terkumpul akan dibawa ke koperasi bank sampah DLHK3, sementara sampah residu akan dibawa ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
"Seharusnya kita malu tinggalkan sampah di pantai, sekarang udah zamannya pilah sampah, bukan levelnya lagi untuk ingatkan buang sampah pada tempatnya," seru Della.
Acara ini mendapat dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh berupa plastik sampah dan konsumsi. Kali ini, DLHK3 menyediakan dua jenis plastik sampah yang telah dilabeli yaitu plastik sampah daur ulang dan residu. Selain itu, kegiatan ini juga didukung oleh Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Ketua EDSA, Iqbal Azis berharap, kegiatan kolaborasi seperti ini dapat meningkatkan hubungan dan kerjasama antara EDSA dengan komunitas luar seperti Kophi dan Zero Waste sehingga ada peluang untuk lebih banyak mengadakan kegiatan . "Kami harap ke depannya kita bisa lebih gencarkan kegiatan-kegiatan positif lainnya," ujarnya.
Usai kegiatan, tiga komunitas yang tergabung dalam aksi berdiskusi ringan mengenai hal-hal kecil yang bisa dilakukan untuk menjaga lingkungan. Mereka berniat membuat berbagai kolaborasi aksi lainnya dalam waktu dekat, bisa berupa kegiatan langsung dengan memperhatikan protokol kesehatan ataupun kegiatan daring. (rls)