Tiga Sektor Ini Penyebab Pertumbuhan Ekonomi Aceh Menurun
Font: Ukuran: - +
Penurunan pada komoditas Komoditas galian C (Pasir dan Pasir Besi) seiring dengan adanya larangan dan penertiban penggalian oleh pemerintah Aceh turut mempengaruhi penurunan kinerja ekonomi Aceh pada triwulan pertama tahun 2018 (FOTO ANTARA/Zabur Karuru/Koz/mes/11)
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh , Zainal Arifin Lubis menyebutkan ada tiga sektor penurunan kinerja ekonomi Aceh pada triwulan pertama tahun 2018, yaitu Penurunan di sektor penggalian dan pertambangan, penurunan kinerja industri pengolahan serta realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) yang mengalami keterlambatan pengesahan.
" Pertama, Penurunan di sektor penggalian dan Pertambangan khususnya berasal dari subsektor non-migas, yakni di komoditas galian C (Pasir dan Pasir Besi). Penurunan pada komoditas tersebut seiring dengan adanya larangan dan penertiban penggalian akan komoditas tersebut oleh pemerintah provinsi Aceh. Kedua, Penurunan kinerja industri pengolahan disebabkan oleh adanya penurunan di industri kimia. Salah salah satu yang terbesar PT. PIM yang produksinya secara tahunan turun drastis hingga mencapai dua digit. Penurunan tersebut terkait dengan persoalan suplai gas sebagai bahan baku perusahaan tersebut" Ujar Zainal kepada Dialeksis, Selasa (24/7/2018).
Selain itu sektor lain yang cukup berpengaruh dalam hal pertumbuhan ekonomi Aceh,menurut zainal adalah pada sektor administrasi pemerintahan. Sektor ini mengalami penurunan drastis ekses keterlambatan pengesahan APBA.
"Sektor administrasi pemerintahan mengalami penurunan drastis dari 13,9%(yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 1,2% pada triwulan I 2018. Penurunan tersebut dikarenakan realisasi APBA Aceh yang mengalami keterlambatan pengesahan, hanya terealisasi sekitar 1,3%" imbuhnya.
Sebelumnya Kepala Tim Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Aceh Sunarso pada senin (23/7) , menyebutkan pertumbuhan ekonomi Aceh Tahun 2018 menurun dibandingkan tahun 2017 dengan inflasi kisaran target nasional. Kecenderungan penurunan ini terlihat dari triwulan I tahun 2018 masih 3, 43 persen dibandingkan triwulan tahun 2017 yang mencapai 3,58 persen. Pelambatan ekonomi Aceh ini kemudian menempatkan Aceh di peringkat 8 dari 10 provinsi di Indonesia. (HH)