Alat uji kualitas udara yang disiagakan oleh tim observasi IPB di Desa Alue Ie Mirah

DIALEKSIS.COM | Aceh Timur - Tim akademisi yang didatangkan PT Medco E&P Malaka untuk mengukur kualitas udara di desa-desa sekitar area kerja perusahaan tersebut telah memulai observasi sejak Senin (20/5/2019) pagi. 

"Tim yang berasal dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ini langsung melakukan pengukuran kualitas udara dengan memasang beberapa alat pendeteksi," kata General Manager Medco E&P Malaka Susanto, melalui rilis yang diterima Dialeksis.com, Senin, (20/5/2019). 

Tim tersebut rencananya akan melakukan observasi di lima titik lokasi sampel yang tersebar di empat desa yang warganya pernah melaporkan terkait kualitas udara. 

"Hari ini desa yang diobservasi adalah Alue le Mirah dan Blang Nisam. Proses observasi juga turut disaksikan oleh warga di dua desa itu," sebut Susanto.

Dia melanjutkan, pemilihan titik sampel observasi berdasarkan rekomendasi keuchik khususnya pada tempat-tempat berkumpulnya masyarakat. 

"Kami berharap observasi ini dapat berjalan lancar sehingga hasilnya dapat segera dianalisa," ujarnya.

Susanto mengungkapkan, hingga hari ini, pihak perusahaan belum menerima laporan dari warga, atau dari pekerja, bau itu tercium lagi. 

"Pada saat yang sama, Manajemen Medco E&P Malaka juga memaparkan terkait persoalan yang sama kepada Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten, Muspida dan instansi terkait Pemerintah Kabupaten Aceh Timur," ucap Susanto 

Sementara itu, M. Nuraqi, warga Desa Alue Ie Mirah, Kec. Suka Makmu, Aceh Timur kepada media ini membenarkan hal tersebut. Bahkan, tim tersebut menyiagakan alat observasi kualitas udara selama 24 jam di lokasi. 

"Paling sedikit ada dua titik yang di standbykan, satu desa Alue Ie Mirah, dan satu lagi didepan mesjid Desa Blang Nisam," ujarnya.

Ia menambahkan, berdasarkan informasi yang diperolehnya besok (hari ini-red) tim tersebut akan melakukan wawancara terhadap warga sekitar yang terpapar bau itu.(red)