Tim Pemeriksaan dan Penyembelihan Hewan Kurban dari USK Mulai Terjun ke Lapangan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Dekan FKH USK drh Teuku Reza Ferasyi MSc PhD. Foto: Ist
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menyambut pelaksanaan kurban 1443 H, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (FKH USK) membentuk tim Peserta Supervisi Pemeriksaan dan Penyembelihan Hewan Kurban (SPPHK) untuk memeriksa kesehatan hewan kurban.
Dekan FKH USK drh Teuku Reza Ferasyi MSc PhD menyatakan, hari ini peserta tim yang tergabung dari dosen dan mahasiswa terjun ke lapangan memantau situasi pelaksanaan kurban. Tim dari USK ini tidak bergerak sendiri melainkan bersinergi dengan tim dinas terkait provinsi dan dari dinas kabupaten/kota.
Reza menjelaskan, supervisi yang akan dilakukan akan berfokus pada pemantauan kesehatan hewan kurban. Para dosen maupun mahasiswa fakultas kedokteran akan mengobservasi secara klinis untuk melihat apakah ada gejala klinis Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
“Misi kita akan lebih ke arah menyampaikan informasi dan edukasi. Kita akan memberikan informasi kepada masyarakat agar tidak panik kalaupun nanti terdapat gejala-gejala PMK,” ujar Reza Ferasyi kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Sabtu (9/7/2022).
Di samping itu, jelas dia, jika terdapat gejala klinis ketika hewan tersebut sudah disembelih, maka produknya masih bisa dikonsumsi juga, hanya saja ada bagian-bagian tertentu yang sebaiknya dimusnahkan.
“Kita tidak dalam posisi melarang menyatakan bahwa hewan ini tidak sehat, tidak demikian karena itu ada otoritas lain. Tapi kita membantu dinas juga dalam hal ini,” ungkapnya.
Di sisi lain, Dekan FKH USK itu sangat berharap agar masyarakat menerima kehadiran tim dari USK, baik itu dosen maupun mahasiswa. Menurutnya, upaya pembentukan tim supervisi ini merupakan wujud pengabdian perguruan tinggi untuk masyarakat.
Jika ditanya bagaimana laporan di lapangan tentu hal ini akan kami data, dan data tersebut akan kami sampaikan ke otoritas terkait jika memang perlu ditindaklanjuti. Jadi kami lebih kepada edukasi, pendataan dan pemetaan situasi,” pungkasnya.
Dikabarkan sebelumnya, USK membentuk tim SPPHK. Tim ini dilepas oleh Rektor USK Prof Dr Ir Marwan untuk mengabdi di sejumlah provinsi di Indonesia. Seperti Provinsi DKI Jakarta, Jambi, Riau, Bengkulu, Lampung, dan lain-lain.
Sedangkan di Aceh Besar dan Banda Aceh, tim dengan 404 peserta akan bertugas pada 40 titik di 27 gampong.(Akhyar)