Tim PKM-RE USK Temukan Obat Luka Bakar dari Bunga Seulanga
Font: Ukuran: - +
Mahasiswa USK. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tim Program Kreativitas Mahasiswa Research (PKM-RE) Universitas Syiah Kuala (USK) Obat Luka Bakar dari bunga seulanga/kananga.
Terobosan tersebut melibatkan Tim mahasiswa Kedokteran USK Teuku Fasya Maulana, Khairun, Putri Balqis, Shoffiya dan Azzahra yang dibimbing Dr.dr Fauzul Husna, M.Biomed.
Temuan itu membuktikan Ekstrak bunga seulanga memiliki banyak kegunaan sebagai antioksidan, antimikroba, antiinflamasi, antidiabetes, antifertilitas dan antimelanogenesis.
Ketua Tim PKM-RE USK, Teuku Fasya Maulana mengatakan, penelitian ini baru pertama kali dilakukan melalui uji fitokimia, dan berhasil membuktikan pada ekstrak mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, triterpenoid, dan tannin yang ampuh untuk luka bakar.
“Penelitian bergerak dari penelitian dasar dapat menjadi bukti ilmiah yang semakin mendukung penggunaan obat yang berasal dari tumbuhan, sehingga dapat mengatasi permasalahan mahalnya obat dan sulitnya mendapatkan obat terutama pada masyarakat yang tinggal jauh dari Fasilitas Kesehatan,” ujar Teuku Fasya.
Selain itu, katanya, bunga Seulanga sangat mudah ditemukan dan bisa tumbuh kapanpun.
Dijelaskan, Penelitian dimulai dari bulan Juni 2021, dan hasilnya keluar pada bulan Agustus 2021. Penelitian dimulaid dari pencarian bunga hingga perlakuan uji coba pada hewan.
“Kami menggunakan 21 ekor tikus putih yang telah diberi sedikit luka bakar sebagai hewan coba dan mengoleskan salep ekstrak seulaga selama 7 hari,” jelasnya.
Selain masih tahap penilaian Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), penemuan ini rencannya akan diikutsertakan pada perlombaan inovasi Internasional seperti ITEX 2021 di Kuala Lumpur, Malaysia yang akan dilaksanakan pada Desember 2021 mendatang.
Bunga Seulanga di Aceh sangat mudah ditemukan dan penggunaannya memiliki efek samping yang rendah. Oleh karena itu, penelitian ini berhasil mengetahui efektivitas kandungan antiinflamasi pada bunga seulanga dengan metode konvensional terhadap luka bakar. [red/Nukilan]