DIALEKSIS.COM | Aceh - Tim Pemenangan Mualem - Dekfadh menyatakan sikap menunggu keputusan Gubernur Aceh dalam penunjukan Muhammad Nasir Syamaun sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh. Hal ini disampaikan Nasruddin, yang akrab disapa Nyak Dhien Gajah, selaku juru bicara tim, dalam pernyataan resmi pada Rabu, 3 Juli 2024.
“Kami mencermati dinamika pemerintah Aceh dan menunggu langkah final Gubernur untuk menetapkan Plt. Sekda. Ini adalah hak prerogatif beliau dalam mencari sosok tepat guna menggerakkan pemerintahan ke depan,” ujar Nyak Dhien.
Ia juga mengapresiasi mantan Sekda Aceh, Alhudri, yang disebut berjasa mempercepat realisasi APBA 2025, termasuk pencairan gaji tenaga kontrak dan dana meugang.
Menurutnya, pergantian Sekda merupakan hal lumrah dalam transisi kepemimpinan. “Kolaborasi awal dengan Bapak Alhudri di masa transisi telah berjalan baik. Kini, estafet dilanjutkan ke M. Nasir Syamaun, sosok yang sudah dikenal loyalitasnya sejak mendukung Gubernur saat menjabat Ketua KONI Aceh,” tambahnya.
Nyak Dhien menegaskan, timnya akan mendorong Nasir Syamaun untuk segera melakukan percepatan pergantian pejabat di lingkungan Ombudsman Aceh, termasuk beberapa nama seperti Reza Saputra, Restu, Akkar, T. Zaufi, Martunis, Iswanto, dan T. Nara. “Mereka adalah bagian dari penghambat gerak Mualem-Dekfadh. Beberapa SKPA juga terlibat politik praktis yang perlu dibenahi,” tegasnya.
Nasir Syamaun dinilai memiliki kapasitas memadai, terutama pengalamannya sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Aceh serta mantan atlet anggar nasional. “Beliau turut berkontribusi dalam kesuksesan PON XXI Aceh-Sumut bersama Pj Gubernur Safrizal. Ini modal penting untuk menyinkronkan SKPA, menyusun RKPA Perubahan 2025, RKPA 2026, dan RPJMA 2025-2030,” papar Nyak Dhien.
Di sisi lain, Nyak Dhien menyoroti kondisi Aceh yang disebut “hancur lebur” pasca-kepemimpinan Nova Iriansyah, menjadikan provinsi ini sebagai daerah termiskin kedua di Sumatera.
“Inilah tugas berat Nasir Syamaun: membenahi birokrasi sekaligus mendongkrak ekonomi rakyat,” katanya.
Sebagai relawan pendukung Mualem-Dekfadh, ia berjanji terus mengawal kebijakan Gubernur. “Kami mendukung siapa pun yang ditunjuk, tetapi juga akan mendorong pembersihan pejabat ‘bandel’ yang menghambat perubahan. Masyarakat butuh percepatan perbaikan ekonomi,” tegasnya.
Di akhir pernyataan, Nyak Dhien mengucapkan terima kasih kepada Alhudri dan selamat bekerja kepada Nasir Syamaun. “Speed kerja harus maksimal. Aceh tidak boleh lagi tertinggal,” pungkasnya.