Tingkatkan Mutu Pendidikan di Bawah Kemenag, Prof Syahrizal Abbas Sampaikan 4 Komponen Ini
Font: Ukuran: - +
Reporter : Roni
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Guru Besar UIN Ar-Raniry sekaligus Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Lemhanas (IKAL) Provinsi Aceh Prof Syahrizal Abbas menyampaikan, ada empat komponen dalam rangka meningkatkan mutu dan layanan pendidikan di bawah Kementerian Agama (Kemenag) RI mulai dari Raudhatul Athfal hingga Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
"Pertama, harus dilakukan perubahan dan perbaikan secara terus menerus terhadap tata kelola lembaga pendidikan di bawah Kemenag, sehingga tercipta manajemen pendidikan yang baik atau good government," kata Prof Syahrizal kepada Dialeksis.com bertepatan dengan Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag RI ke-75 pada Minggu (3/1/2021).
Kedua, lanjutnya, meningkatkan kualitas sumber daya tenaga pendidik. Menurut Prof Syahrizal, hal ini merupakan sesuatu yang sentral untuk meningkatkan mutu pendidikan.
"Baik itu dosen maupun guru, kualifikasi kompetensi tenaga pengajar harus mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh. Sehingga output yang dihasilkan dari hasil pendidikan itu betul-betul bermutu, memiliki daya saing, hingga mampu berkontribusi dalam pembangunan bangsa," jelas Prof Syahrizal.
Ketiga, lanjutnya, insfratruktur pendidikan. Hal ini juga harus ditingkatkan secara terus menerus secara merata. Sebab menurutnya, pembangunan insfratuktur pendidikan di kota dan di pelosok pedesaan sering terjadi kesenjangan.
"Jangan memandang pendidikan di bawah Kemenag itu hanya terletak di kota-kota saja. Tapi ingat, lembaga pendidikan ini terdapat juga di seluruh pelosok nusantara hingga ke pedesaan. Dan infrastruktur yang ada itu kadang-kadang tidak memadai bagi satu lembaga pendidikan," ucapnya.
"Oleh karena itu, perhatian pemerintah melalui Kementerian Agama perlu diperhatikan dalam rangka meningkatkan mutu pada lembaga pendidikan itu," tambahnya.
Keempat, lanjut Prof Syahrizal, kontribusi dan partisipasi masyarakat. Dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan keagamaan di bawah lingkup Kemenag, komponen ini menjadi amat penting sehingga kepedulian dan keikutsertaan masyarakat sangat berpengaruh dalam meningkatkan kualitas mutu penyelenggaraan pendidikan.
Selain itu itu, Guru Besar UIN Ar-Raniry ini juga berharap layanan-layanan keagamaan seperti haji, mendapat perhatian sungguh-sungguh agar masyarakat mendapat kepastian dan jaminan dalam menjalankan kehidupan keagamaan.
"Sesuai dengan motto Kemenag yakni Ikhlas Beramal, maka seluruh aparatur sipil negara yang mengabdi kepada Kementerian Agama tentu memiliki niat yang ikhlas, semangat pantang menyerah terhadap pengabdian kepada bangsa dan negara," ungkap Prof Syahrizal.
"Kita berharap ke depan Kemenag akan semakin berjaya, lebih baik dan tentu dicintai oleh seluruh warga bangsa Indonesia. Selamat kepada Kementerian Agama yang sudah berumur 75 tahun," pungkasnya.
- Hari Amal Bakti, Tgk Saifuddin Sa'dan Harap Pembenahan Kualitas Pesantren di Aceh
- Pemko Banda Aceh Izinkan Pembelajaran Tatap Muka Mulai 4 Januari 2021
- Hari Amal Bakti Kemenag, Prof Syamsul Rijal: PTKIN Harus Responsif Terhadap Sosio-Religi
- Ketua IKAL Aceh: Tugas Menag, Kehidupan Umat Beragama di Indonesia Harus Bisa Jadi Contoh