kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Tinjau Tumpahan Batubara, Mawardi Ali: Evakuasi Harus Cepat

Tinjau Tumpahan Batubara, Mawardi Ali: Evakuasi Harus Cepat

Rabu, 11 Desember 2019 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Bupati Aceh Besar Mawardi Ali (kanan) bersama mantan Wakil Bupati Aceh Besar Anwar Ahmad meninjau proses evakuasi tumpahan batubara di pantai di Desa Meunasah Lambaro, Lhoknga, Aceh Besar, Rabu (11/12/19). [Foto: IST]

DIALEKSIS.COM | Aceh Besar - Guna pemulihan kawasan wisata Lampuuk dan sekitarnya, Pemkab Aceh Besar terus mengawasi proses pembersihan akibat tumpahan batubara, agar kawasan wisata itu bisa kembali berjalan seperti semula. 

Hal tersebut disampaikan Bupati Aceh Besar Mawardi Ali saat meninjau proses evakuasi batubara yang tumpah akibat tongkang pecah karena terseret arus pada 29 Juli 2018. 

Mawardi Ali bersama mantan Wakil Bupati Aceh Besar Anwar Ahmad meninjau proses tersebut di pinggir pantai di Desa Meunasah Lambaro, Lhoknga, Aceh Besar, Rabu (11/12/19).

"Kita terus berkoordinasi dengan pihak terkait, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terus mengawasi sejauh mana proses pembersihan juga recovery kawasan ini," ujar Mawardi Ali.

Ia juga memastikan perusahaan-perusahaan terkait seperti PT SBA (Semen Bangun Andalas), juga perusahaan pengirim (transporter) akan menyelesaikan sampai tuntas.

"Mereka sudah berkomitmen bertanggung jawab penuh sampai kawasan ini benar-benar pulih, dan kita lihat selama ini, mereka juga ikut mengawasi pekerjaan ini," kata Bupati Aceh Besar.

Sementara itu, mantan wakil Bupati aceh Besar Anwar Ahmad mengatakan bahwa proses pemulihan ini sudah berlangsung sejak tahun 2018. 

"Tahun lalu sudah dilakukan tahap pertama. Tahap kedua sekarang sedang berjalan kurang lebih 20 hari ini, selaku warga Lampuuk, saya mengapresiasi pihak-pihak yang turut andil dalam pemulihan kawasan wisata ini," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Amiruddin, staf ahli Kelautan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatakan, bahwa proses pengerjaan sudah sampai tahap akhir. 

"Data terakhir, terhitung per Senin (9/12/19) kemarin, sudah 21 ribu kubik batubara yang sudah diangkat, kurang lebih sudah 80 persen," tuturnya.

Ia juga menambahkan, "Sejauh ini, untuk kasus serupa (tumpah batubara), penanganan kita disini adalah yang tercepat se-Indonesia, dengan melibatkan 82 pekerja, yang 80-nya merupakan tenaga lokal, dan kita berharap akan selesai pada Januari mendatang".(rel/me)

Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda