Titik Lokasi Kerusakan Jembatan Peudada Berbeda dengan Kerusakan Tahun Lalu
Font: Ukuran: - +
Reporter : Fajri Bugak
DIALEKSIS.COM | Aceh - Satuan Kerja Pelaksana (Satker) Jalan Wilayah I Provinsi Aceh Teuku Hermansyah ST MT menjelaskan kerusakan beton lantai jembatan Peudada yang terjadi saat ini berada pada bentang 80 m segmen No.5.
Kata Teuku Hermansyah, kerusakan yang terjadi saat ini berbeda dengan lokasi kerusakan yang diperbaiki pada tahun 2021, yaitu pada segmen No.11.
Hal tersebut disampaikan Teuku Hermansyah ST MT, Sabtu (10/9/2022) saat dikonfirmasi Dialeksis.com menanggapi kejadian kerusakan jembatan Peudada yang mengakibatkan dua pengendara mengalami kecelakaan pada Kamis malam (8/9/2022).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, renovasi atau perbaikan jembatan Peudada dilakukan pada bulan Juli 2021 Tahun lalu. Belum genap setahun jembatan tersebut mengalami kerusakan lagi.
Saat itu Proyek Rehabilitasi Jembatan Peudada Tahun anggaran 2021 berasal dari APBN senilai Rp24 miliar dimenangkan oleh PT Ramai Jaya Purna Sejati yang beralamat di Jalan Tgk. di Blang No 12 Kampung Mulia Kota Banda Aceh dengan Nilai Penawaran Rp15. 222. 000. 000.
Kini lantai jembatan rangka baja Peudada yang melintasi jalan Medan-Banda Aceh kembali mengalami kerusakan lagi.
Teuku Hermansyah mengatakan, sebagai informasi pada bentang 80 m tersebut terdiri dari 12 segmen, dimana panjang tiap segmen adalah 6,67 m.
"Secara umum kondisi beton lantai jembatan peudada pada bentang 80 m tersebut telah terjadi penurunan daya tahan betonnya akibat beban lalu lintas dan getaran rangka baja pada bentang 80 m yang relatif lebih besar daripada bentang 40 m atau 60 m," jelas Teuku Hermansyah.
Satuan Kerja Pelaksana (Satker) Jalan Wilayah I Provinsi Aceh ini juga mengungkapkan, menurut data BMS Jembatan Peudada dibangun pada tahun 1993, dimana peraturan pembebanan lantai jembatan pada saat itu berbeda jauh dengan kondisi beban lalu lintas saat ini, dimana terjadi peningkatan yg sangat siginifikan baik dari segi tonase maupun volume.
Untuk saat ini, kata Teuku Hermansyah, perbaikan yang dilakukan Jembatan Peudada sama seperti penanganan pada tahun 2021 yaitu pembobokan area beton yang rusak, penambahan jumlah tulangan dari satu lapis menjadi dua lapis dan pengecoran beton dengan penambahan aditif.
"Penanganan permanen dengan penggantian lantai jembatan (total 80 m) untuk saat ini belum dapat dilakukan, mengingat pada jalur tersebut belum ada jembatan alternatif," sebutnya.
Untuk itu, ia berharap pada awal tahun 2024 saat duplikasi jembatan Peudada selesai dibangun, maka penggantian lantai jembatan rangka baja tersebut dapat dilakukan dengan maksimal.
Selanjutnya » Tanggapan PT Ramai Jaya Purna Sejati&nbs...- Bimtek Keuchik Peusangan ke Lombok, Tidak Ada Koordinasi dengan DPMGP-KB Bireuen
- Renovasi Baru Dikerjakan Tahun Lalu, Jembatan Peudada Alami Kerusakan Lagi
- i-MaMeh Jamal, Media Sosial MPU Bireuen untuk Memperoleh Informasi Jaminan Halal
- Bimtek Keuchik Peusangan ke Lombok, Izin Belum Ada, Uang Mulai Disetor