Tiyong Tegaskan Tidak Ada Pembahasan Wagub di PNA
Font: Ukuran: - +
Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Nanggroe Aceh, Samsul Bahri alis Tiyong.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam beberapa hari terakhir ini publik Aceh disuguhkan pemberitaan mengenai wacana pengisian posisi Wakil Gubernur (Wagub) Aceh. Merespon isu tersebut, Ketua Harian DPP Partai Nanggroe Aceh, Samsul Bahri alias Tiyong menegaskan sampai kini pihaknya tidak ada pembicaraan terkait Wagub tersebut.
"Saat ini kami masih terus fokus mengawal tahapan Pemilu 2019 yang masih berjalan. Selain mengawal hasil Pemilu, PNA juga sedang melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait pencapaian pada Pileg kemarin. Sehingga ke depan kami dapat mengambil langkah-langkah strategis terkait arah kebijakan partai lima tahun mendatang" tegas Tiyong dalam siaran pers yang diterima media ini, Minggu (16/5).
Pihaknya mengimbau kepada seluruh kader PNA untuk tidak membahas wacana pengganti Wagub.
"Kepada seluruh kader PNA kami himbau untuk tidak ada satupun yang membahas persoalan wacana pengganti Wagub. Lebih baik fokus saja pada kerja-kerja agenda partai yang lain. Bagi kami di PNA, Irwandi Yusuf masih tetap Gubernur Aceh yang sah. Walaupun saat ini berstatus non aktif," ujarnya.
Kubu PNA, kata dia, masih menaruh harapan besar agar Irwandi dapat dibebaskan dari segala tuntutan oleh majelis hakim di tingkat banding.
"Semoga Pak Irwandi mendapatkan kebebasan tanpa syarat. Sehingga nama baik beliau dapat direhabilitasi oleh Presiden untuk kemudian dapat kembali memimpin Aceh."
Selain PNA, menurut Tiyong partai-partai pengusung Irwandi - Nova pada Pilkada 2017 lalu juga belum ada satupun yang membahas terkait isu Wagub tersebut. Baik Partai Demokrat, PDA, PKB maupun PDIP, diyakini masih menghanggai proses hukum yang sedang dijalani Irwandi.Dia menegasakan, sangat tidak etis jika saat ini ada pihak-pihak yang terus melemparkan wacana terkait penggantian Wagub tersebut. Karena dalam hematnya, wacana itu baru bisa dijalankan kalau Plt Gubernur sudah dilantik secara definitif setelah ada putusan inkraht yang menyatakan Pak Irwandi tetap bersalah.
"Sementara saat ini proses hukum masih terus berjalan. Tentu sangat prematur jika ada pihak-pihak yang ingin menggantikan posisi Wagub," lanjutnya.
Di sisi lain, pihaknya sangat mengapresiasi sikap Ketua Umum Partai Aceh Muzakkir Manaf (Mualem) yang menolak wacana dirinya yang didorong untuk mengisi posisi Wagub kelak.
"Mualem adalah sosok yang sangat faham akan fatsun politik. Beliau tidak akan mudah terjebak pada upaya spekulasi politik oleh pihak-pihak lain."
Mualem selalu mengedepankan politik beretika ketika merespon setiap dinamika politik di Aceh.
"Kami mengimbau para elit politik untuk menahan diri agar tidak melemparkan wacana-wacana politik yang cenderung spekulatif sehingga menimbulkan kekisruhan dalam perpolitikan Aceh. Mari kita jaga suasana politik Aceh pasca Pemilu agar tetap kondusif," pungkasnya. (REL/PD)