TK RUMAN Gelar Kegiatan Parenting Komunikasi Efektif
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sekolah Taman Kanak-kanak RUMAN (rumah baca aneuk nanggroe) Aceh yang digratiskan buat kalangan Dhuafa, menggelar kegiatan parenting (keorangtuaan) di sekolah mereka di gampong Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh.
Kegiatan yang digelar pada Sabtu (16/3/2019) kemarin itu mengangkat tema, "Menciptakan Komunikasi Efektif dalam Tumbuh Kembang Anak". Ustadz Husni Suardi, seorang pendakwah yang sangat menyukai dunia anak dan keluarga menjadi narasumbernya.
Turut hadir dalam kegiatan itu Pendiri Lembaga Pendidikan RUMAN Aceh, Ahmad Arif, Kepala TK RUMAN Aceh, Rizky Sopya dan puluhan wali murid sekolah tersebut yang berasal dari seputaran Kota Banda Aceh dan perbatasan Aceh Besar.
Dalam sambutannya, Kepala TK RUMAN Aceh, Rizky Sopya yang akrab disapa dengan Ummi Kiki mengungkapkan bahw mendidik anak adalah tugas bersama yang berkesinambungan para orang tua, sekolah dan masyarakat.
"Oleh karena itu, sangat penting dibangun pola komunikasi efektif bagi 3 elemen tersebut dalam membersamai proses tumbuh dan kembang anak. Sehingga tidak terjadi kebingungan dan split personality (pribadi terpecah) pada diri anak-anak masa depan bangsa kita itu", ujar Rizky.
Sinergi itu, ujar Rizky menlanjutkan, tidak bisa instan. Namun butuh waktu dan keberlanjutan. Dengan demikian, anak-anak melihat pola serupa antara di sekolah dengan ruman serta lingkungan sekitarnya.
Sementara itu, dalam uraiannya, Ust. Husni menukilkan kesimpulan utama dari 2 jilid buku karya Syaikh Abdullah Nashih Ulwan perihal pendidikan anak dalam islam. Ada 5 tahapan yang harus dilakukan secara berkesinambungan.
"Yaitu, keteladanan, pembiasaan, bimbingan dan nasihat, peduli dan perhatian serta hukuman. Nah, hukuman itu yang terakhir. Sementara keteladanan dari orang tua justru yang pertama", ungkap Ust. Husni.
Selanjutnya, Ust. Husni mengingatkan para orang tua, kalau ada anak, baik laki mau pun perempuan yang lebih memilih keluyuran pada malam minggu bukan untuk urusan pendidikan. Itu berarti orang tua anak tersebut belum mampu menjadi idola bagi anaknya.
"Saya ingatkan juga buat kaum Bapak, ayah atau lelaki. Jangan seperti flashdisk. Setelah dimasukkan, ditransfer, langsung dicabut. Tidak open lagi apakah ada virus yang terikut dalam proses transferan itu. Ayah juga harus terlibat aktif dalam proses tumbuh kembang anak", ujarnya jenaka yang berhasil memantik senyum tawa para wali murid.
Seusai uraian dari narasumber, kepada wali murid diputarkan video berdurasi 6 menit berisi rekaman proses belajar dan beragam karya anak-anak. Tak pelak, hal tersebut membuat para wali murid tersenyum dan haru. (rel)