DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dukungan terhadap langkah strategis Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf, terus mengalir.
Kali ini datang dari tokoh agama terkemuka asal Barat Selatan Aceh (Barsela), Tgk. H. Bukhari Thaleb, SE--akrab disapa Tu Bukhari--yang menyampaikan dukungan penuh atas usulan pembangunan terowongan Geurutee kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Tu Bukhari, yang juga merupakan Juru Kampanye pasangan Mualem“Dek Fadh dalam Pilkada Aceh 2024, menyebut usulan tersebut sebagai bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap keselamatan masyarakat dan percepatan pembangunan infrastruktur jalan nasional.
"Sebagai ulama sekaligus anak negeri dari Barsela, saya menyambut baik inisiatif ini. Jalan Geurutee sudah terlalu lama menjadi titik rawan kecelakaan. Pembangunan terowongan adalah solusi beradab, bukan sekadar proyek fisik,” ujar Tu Bukhari dalam pernyataannya, Rabu (25/06/2025).
Sebelumnya, Mualem bertemu langsung dengan Menteri PU, Dody Hanggodo, di Pendopo Wali Kota Banda Aceh.
Dalam pertemuan itu, Mualem menyampaikan usulan pembangunan terowongan di kawasan Geurutee, Kabupaten Aceh Jaya--jalur yang kerap dilanda kecelakaan tragis serta kemacetan kronis akibat kondisi geografis ekstrem.
“Di kawasan gunung Geureutee sering terjadi kecelakaan mobil terjun ke jurang. Harapan kami kepada Pak Menteri, terowongan yang sudah lama direncanakan ini bisa segera dibangun,” kata Mualem.
Menanggapi hal itu, Menteri Dody menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti dengan kajian teknis lanjutan.
Menurutnya, usulan tersebut sejalan dengan komitmen nasional untuk meningkatkan keselamatan transportasi, efisiensi lalu lintas, serta mendukung konektivitas antarwilayah di Sumatera.
Pertemuan itu juga menyentuh agenda penting lain: penyiapan lahan untuk pembangunan sekolah rakyat.
Mualem menekankan bahwa infrastruktur bukan hanya tentang jalan dan jembatan, tetapi juga menyangkut akses pendidikan yang merata dan layak bagi seluruh rakyat Aceh.
Menurut Tu Bukhari, keterpaduan antara proyek pembangunan jalan dan pendidikan merupakan bukti bahwa Aceh sedang bergerak menuju pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.
“Kita tidak bisa bicara pertumbuhan tanpa bicara keselamatan. Tidak bisa bicara masa depan tanpa pendidikan. Saya kira inisiatif ini harus dikawal bersama,” tegasnya.
Dengan kolaborasi erat antara Pemerintah Aceh dan pusat, harapan besar tertumpu pada realisasi terowongan Geurutee sebagai simbol transformasi infrastruktur Aceh.
Selain menjawab tantangan geografis, proyek ini juga membawa harapan bagi peningkatan mobilitas, efisiensi logistik, dan ekonomi masyarakat lintas barat Aceh.