Tudingan Yang Dilontarkan FA, Wahyu Sebut Itu Fitnah Yang Sangat Serius
Font: Ukuran: - +
Mantan Pengurus DPW Partai Nasdem Aceh yang juga Ketua DPD KNPI Aceh Wahyu Saputra. [Foto: Tangkapan Layar]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mantan Pengurus DPW Partai Nasdem Aceh yang baru mengundurkan diri, yang juga Ketua DPD KNPI Aceh, Wahyu Saputra, memberikan klarifikasi terkait tudingan yang dilontarkan Fadhli Ali (saat ini ditunjuk sebagai Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Pendidikan Politik DPW Partai Nasdem Aceh).
Berdasarkan rilis yang diterima Dialeksis.com, Selasa (23/11/2021), menurut Wahyu, apa yang disampaikan FA sudah menyerang dirinya secara pribadi, sangat tendensius, penuh kebohongan dan fitnah.
“Ini sudah menyerang pribadi. Kasus Hukum apa yang sedang saya hadapi? Itu Fitnah yang sangat serius,” ujar Wahyu dengan nada Tinggi.
“Semua yang disampaikan FA itu tendensius, framing negative yang penuh kebohongan, fitnah, dan menunjukkan mentalitasnya yang belum dewasa dalam berpolitik” sambungnya.
Adapun klarifikasi lengkap dari Wahyu terkait tudingan yang dilontarkan yaitu, Pertama, terkait kontroversi penunjukan ketua DPD Pidie, jika memang ada dinamika yang terjadi tentang penentuan Ketua, ya harusnya dibawa dalam rapat DPW, lalu putuskan bersama, jangan asal tunjuk dan mementahkan keputusan bersama yang sudah disepakati.
"Saya akan patuh dan tegak pada keputusan bersama dan aturan organisasi yg berlaku. Kalau seperti itu cara yang dilakukan Ketua DPW, maka akan menjadi preseden buruk bagi keputusan-keputusan berikutnya di organisasi," ucapnya.
Sambungnya, semua hal bisa seenaknya dilakukan dengan sesuka hatinya dan mencampakkan aturan ketentuan Partai. Lalu untuk apa saya bergabung di partai yang mengusung semangat Restorasi. "Dan karenanya saya sangat semangat untuk bergabung, tapi kenyataannya tindakan Ketua DPW justru menghianati jalan Restorasi. Itulah mengapa saya memilih mundur. Saya kira rekan-rekan lain yang mengundurkan diri juga memiliki alasan yang mirip," sebutnya.
Kemudian, Kedua, Wahyu mengatakan, saya masuk ke NasDem itu independent. "Jauh sebelum mengenal Toke Awi, saya sudah diajak bergabung ke Nasdem oleh Bang Zaini Djalil, Ketua DPW sebelumnya. Silahkan tanyakan saja ke beliau. Justru saya baru mengenal Toke Awi setelah sama-sama berada di Nasdem, dan Saya sangat menghargai sikap Toke Awi yang mau berkorban untuk membesarkan Nasdem Aceh," ucapnya.
Lanjutnya, Ia mengatakan, Kegiatan HUT Partai Nasdem di DPW Aceh seluruhnya beliau biayai, Baliho partai Nasdem beliau pasang di seluruh Aceh, beliau juga mendorong penerapan sistem pengelolaan partai yang modern, sesuai ketentuan, dan transparan. "Itu membuat semangat para kader bangkit dan gairahnya terasa di seluruh penjuru Aceh. Lalu apa kontribusi Fadli Ali di Nasdem Aceh selain menjadi pembisik ketua DPW... !?, Justru orang seperti FA inilah yang selalu berada di samping ketua dan memberikan masukan negatif kepada ketua. Sehingga melahirkan keputusan-keputusan keliru yang kontra dengan semangat Restorasi," sebutnya.
Terakhir Ketiga, Wahyu mengatakan, Partai Nasdem itu organisasi hebat. "Saya mau bergabung ke Nasdem karena figur Bapak Surya Paloh sebagai putra Aceh. Tetapi sayangnya sejumlah orang seperti FA ini merusaknya dari dalam. Karenanya, saya memohon kepada orang tua kami Bapak Haji Surya Paloh untuk meninjau ulang keberadaan kader-kader seperti FA ini di tubuh NasDem," tukasnya.
Wahyu menegaskan, karena kehadiran FA hanya untuk kepentingannya sendiri, bukan membesarkan tapi malah bisa menghancurkan partai NasDem dari dalam. []