Selasa, 02 Desember 2025
Beranda / Berita / Aceh / UIN Ar-Raniry Liburkan Kuliah, Rektor Desak Pemerintah Naikkan Status Bencana Aceh Jadi Nasional

UIN Ar-Raniry Liburkan Kuliah, Rektor Desak Pemerintah Naikkan Status Bencana Aceh Jadi Nasional

Senin, 01 Desember 2025 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof Dr Mujiburrahman menerima bantuan dari Bank BTN melalui Direktur Consumer Banking BTN Hirwandi Gafar, didampingi Direktur Utama Bank Syariah Nasional Alex Sofyan Noor, Senin (1/12/2025) di posko Ar-Raniry Peduli. Foto: for Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh resmi menghentikan seluruh kegiatan perkuliahan selama masa tanggap darurat banjir bandang yang melanda Aceh. Kebijakan tersebut dituangkan dalam Surat Edaran Rektor yang menetapkan libur kuliah mulai 1-6 Desember 2025.

Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman MAg juga mendesak pemerintah pusat segera menaikkan status bencana Aceh menjadi bencana nasional, menyusul kerusakan masif dan jumlah korban yang terus bertambah.

“Pemerintah harus segera menetapkan status darurat nasional. Kerusakan sangat parah dan sejumlah wilayah terisolasi,” ujar Mujiburrahman, Senin (1/12/2025).

Ia mengatakan indikator penetapan status bencana nasional sudah terpenuhi. “Dengan peningkatan status, penanganan akan jauh lebih maksimal karena dukungan personel, peralatan, dan anggaran bisa ditingkatkan.”

Berdasarkan data BNPB per 01 Desember 2025 pukul 14.30 WIB, banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menyebabkan 502 orang meninggal dunia, 2.500 orang luka-luka dan 508 orang lainnya masih hilang. 552 ribu jiwa mengungsi dan 3,3 ribu rumah rusak berat. Bencana terjadi di 46 kabupaten/kota.

Untuk Aceh sendiri, korban mencapai 156 orang meninggal, 181 hilang, serta 479,3 ribu pengungsi yang tersebar di 18 kabupaten.

Prof Dr Mujiburrahman mengungkapkan hampir 2.000 mahasiswa UIN Ar-Raniry terdampak langsung banjir bandang dan longsor yang terjadi enam hari terakhir.

Dalam pertemuan dengan pimpinan BTN Syariah dan Bank Syariah Nasional, ia menyebut kampus telah mengaktifkan posko darurat serta menyalurkan bantuan dasar untuk mahasiswa. “Sejak dua hari lalu kami sudah melaporkan kondisi ini kepada Menteri Agama. Posko tanggap darurat juga telah beroperasi di kampus,” katanya.

Mahasiswa terdampak berasal dari sedikitnya 18 kabupaten/kota, mulai dari Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tamiang, Langsa, Lhokseumawe, Aceh Timur, Bireuen, hingga Pidie Jaya. Banyak dari mereka belum dapat berkomunikasi dengan keluarga akibat akses yang terputus.

Menurut Rektor, kondisi ekonomi mahasiswa menurun drastis karena kehabisan uang setelah terjebak di Banda Aceh selama masa bencana. “Kami mengajak sivitas akademika bergotong royong. Kemarin sudah tersalurkan bantuan Rp170 juta untuk mahasiswa terdampak,” ujarnya.

Bantuan diberikan dalam bentuk uang tunai Rp200 ribu per mahasiswa. Hingga kemarin, 1.081 mahasiswa telah diverifikasi sebagai penerima, dan jumlahnya terus bertambah.

Selain mahasiswa dari Aceh, beberapa mahasiswa asal Sumatera Utara dan Sumatera Barat juga ikut terdampak karena keluarga mereka berada di zona bencana.

Rektor menyebut bencana ini dapat memicu gelombang kemiskinan baru di Aceh. “Banyak rumah warga rusak parah. Sebagian besar dari mereka adalah orang tua mahasiswa kami.”

Kampus kini mempertimbangkan skema jangka panjang, termasuk pembebasan atau penanggungan biaya kuliah dan biaya tempat tinggal bagi mahasiswa terdampak.

Untuk menjaga kondisi psikologis mahasiswa, UIN Ar-Raniry memutuskan meliburkan kuliah selama lima hari ke depan. Namun perpustakaan tetap dibuka sebagai ruang belajar, pengisian daya gawai, dan akses internet.

“Secara psikis, banyak mahasiswa masih labil. Banyak yang menangis karena belum mengetahui kondisi keluarga,” kata Mujiburrahman.

UIN Ar-Raniry juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengantisipasi kebutuhan logistik mahasiswa setidaknya satu bulan ke depan.

Posko Ar-Raniry Peduli menjadi pusat pendataan mahasiswa terdampak. Hingga hari ini, 3.328 mahasiswa tercatat telah melapor.

BSI dan BTN Salurkan Bantuan untuk Mahasiswa Terdampak

Dukungan dari berbagai lembaga mulai mengalir ke UIN Ar-Raniry. Bank Syariah Indonesia (BSI) menyalurkan bantuan Rp100 juta, diserahkan langsung CEO BSI Anggoro Eko Cahyo di Posko Ar-Raniry Peduli, Minggu (30/11).

Sementara Bank BTN menyalurkan Rp200 juta pada Senin (1/12), melalui Direktur Consumer Banking BTN Hirwandi Gafar, didampingi Direktur Utama Bank Syariah Nasional Alex Sofyan Noor.

Rektor menyampaikan apresiasi dan berharap pemerintah pusat bergerak cepat merespons skala bencana yang semakin meluas.

Ketua Islamic Trust Fund (ITF) UIN Ar-Raniry, Prof Muhammad Yasir Yusuf, memastikan seluruh dana yang terkumpul disalurkan tepat sasaran.

“Dana tanggap darurat ini segera kami distribusikan agar mahasiswa bisa melanjutkan kuliah tanpa terkendala finansial akibat bencana,” ujarnya.

Pendataan penerima bantuan terus dilakukan. “Setiap hari ada tambahan mahasiswa yang melapor, dan sedang kami verifikasi,” tambahnya. [ ]

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI