UKM Aceh Diminta Bisa Beri Nilai Tambah Pengembangan UMKM di Indonesia
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Staf Ahli Bidang Produktivitas dan Daya Saing Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia Ir Herustiati meminta peserta "Aceh UMKM Expo 2019" untuk tidak sekedar menjadikan even ini sebagai ajang promosi dan memasarkan produk semata, namun harus bisa menjadi media inspiratif, edukasi, dan pengembangan wawasan jejaring usaha.
"Saya berharap UMKM di Aceh bisa memberi nilai tambah bagi pengembangan UMKM Indonesia," kata Ir Hariustuti saat menyampaikan sambutan Menteri Koperasi dan UMKM RI di Acara pembukaan even "Aceh UMKM Expo 2019" di Kampus UMKM Aceh, Area Dinas Koperasi dan UKM Aceh Jalan P. Nyak Makam No.12 Lampineung, Banda Aceh, Jum'at 22 November 2019.
Kata Hariustuti, pertumbuhan UMKM punya potensi mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, walau disadari masih ada kendala seperti kemampuan Sumber daya Manusia, managemen, akses pasar, kemitraan, inovasi, teknologi dan bahan baku.
"Perlu ide dan gagasan agar mampu bersaing dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar Ir Hariustuti.
Untuk itu--katanya--Kementerian Koperasi dan UKM RI telah menetapka kebijakan terkini dengan memberdayakan koperasi dan UKM di sektor ril pada produksi yang berorientasi ekspor dan substitusi impor, serta pendekatan UKM dilakukan dengan pendekatan komunitas berdasarkan sentra wilayah.
"Dilakukan juga dengan lintas sektoral dengan melibatkan pihak ketiga," katanya.
Dijelaskan Heriastuti bahwa peran dan konstribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini di dalam perekonimian Indonesia sangat signifikan, karena dari 64,2 juta yang ada, UMKM ikut berkontribusi 60,34 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
"97 persen untuk tenaga kerja, 99 persen total lapangana kerja, 14,17 persen total eksport, dan 58,18 persen total investasi," demikian Hariustuti.
Acara "Aceh UMKM Expo 2019" yang digelar Dinas Koperasi dan UKM Aceh dibuka langsung Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah dan dihadiri sejumlah Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), Pimpinan DPR Aceh, Para ketua dari lembaga koperasi, perwakilan Perbankan dan peserta UKM.[]