Foto: Ist.

DIALEKSIS.COM I Lhokseumawe - Panitia Pusat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) – Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) – Ujian Tertulis Berbasis Komputur (UTBK) Universitas Malikussaleh melaksanakan sosialisasi ujian masuk kepada mahasiswa baru pada Sabtu (19/1) di Gedung Meurah Silue, Lancang Garam, Lhokseumawe.

Acara tersebut dihadiri sekitar 200-an kepala sekolah dan operator SMA sederajat di wilayah Lhokseumawe dan Aceh Utara. Acara sosialisasi tersebut merupakan untuk memperkenalkan jalur masuk perguruan tinggi negeri. Pada momen ini juga diadakan bimbingan teknis pengisian Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) sehingga para prosesnya tidak terjadi kesalahan dan optimal. 

Pada proses ini juga diperkenalkan tatacara ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) sebagai proses yang galib dilakukan pada model seleksi PNS dan rekrutmen aparat sipil negara (ASN). Sebagaimana diketahui, dunia komputasi saat ini tidak dapat lagi diafkirkan. Sistem UTBK ini baru dilakukan pada tahun ini secara massif.

Sosialisasi dihadiri oleh Rektor Unimal, Dr. Herman Fithra, ST., MT., IPM dan Kepala Kehumasan, Sistem Informasi, dan Kerjasama, Teuku Kemal Fasya, M.Hum. Pada sambutannya rektor Unimal, meminta kepala sekolah dan operator sekolah agar memanfaatkan proses ini secara maksimal demi terserapnya siswa-siswi di wilayah Lhokseumawe-Aceh Utara di perguruan tinggi seluruh Indonesia. 

Meskipun demikian Herman Fithra mengingatkan bahwa nilai kompetisi PTN-PTN di seluruh Indonesia semakin ketat. "Unimal yang telah dinegerikan sejak 2001 telah menjadi salah satu kampus negeri yang memiliki daya keunggulan. Dengan bantuan pembangunan yang akan berjalan pada tahun jamak ke depan, kampus ini sangat terbuka peluang menjadi PTN jantong hatee di Aceh.

Pada saat bimbingan teknis yang diarahkan Arief Rahman, S, MH, Muhammad ST, M.Eng dan Masriadi Sambo, S.Sos., M.Kom. Para narasumber bimtek mencoba memastikan proses yang sudah dilakukan yaitu tentang akreditasi, penginputan kurikulum dan nilai, mekanisme bantuan pendidikan Bidikmisi, dan lain-lain Seperti diketahui, Lhokseumawe dan Aceh Utara merupakan daerah yang memiliki populasi masyarakat miskin yang cukup besar. Tanpa ada kebijakan afirmatif dari Pemerintah Pusat terkait Bidikmisi, semakin banyak anak-anak yang berprestasi tapi miskin tidak dapat mengakses pendidikan. "Padahal akses kepada pendidikan merupakan bagian dari hak asasi warga-negara", tambah Muhammad.

Satu proses untuk ujian masuk telah terlampaui. Proses selanjutnya harus semakin diacuhkan demi keberhasilan seleksi masuk yang berlangsung secara nasional ini. (tkf)