Unsyiah Target Bebas Sampah Tahun 2019
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tahun 2019 ini, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menargetkan bebas sampah. Hal ini diungkapkan oleh Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., Kamis (7/3/2019) dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional yang dipusatkan di lingkungan Asrama Mahasiswa Unsyiah, Darussalam.
Rektor menegaskan saat ini, Unsyiah terus berupaya menghadirkan lingkungan bersih dan asri. Hal ini dimulai dengan pengelolaan sampah yang tepat. Selain itu, Unsyiah juga menyediakan tong sampah sesuai jenis sampah, mendirikan bank sampah, melakukan penghijauan lingkungan, serta terus mengedukasi seluruh civitas akademika untuk membuang sampah pada tempatnya. Bahkan, saat ini Unsyiah telah memiliki relawan Pelopor Peduli Sampah yang selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan. Para relawan ini bertugas memilah-milih sampah serta mengedukasi masyarakat."Menjaga lingkungan adalah hal penting dalam kehidupan, terlebih lagi Aceh merupakan daerah syariat Islam. Selain menjadikan lingkungan bersih dan asri, juga menciptakan kenyamanan dalam belajar." Ucap Rektor.
Selain itu, Rektor menambahkan jika menjaga lingkungan bukan hanya ditunjukkan dalam bentuk kepedulian terhadap sampah. Akan tetapi, melakukan penghematan energi yang dimulai dari hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari juga penting. Seperti mematikan lampu di siang hari, menggunakan air conditioner secara tepat, serta penghematan dan penggunaan air secara baik. Terlebih lagi menurutnya, Indonesia berada di garis khatulistiwa yang memiliki potensi energi matahari yang tinggi. Hal ini dapat dimanfaatkan secara baik.
Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan gotong royong massal yang melibatkan ratusan mahasiswa asrama Unsyiah yang tergabung dalam Mahasiswa Asrama Peduli Alam dan Lingkungan Sekitar (Mapalus) serta pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unsyiah. Gotong royong ini dipusatkan di lima titik, yaitu asrama mahasiswa, Lapangan Tugu, Masjid Jamik, Gelanggang Mahasiswa, dan lingkungan Ruang Kuliah Umum (RKU).
Rama Herawati, penggiat lingkungan dari DWP Unsyiah, mengatakan Hari Peduli Sampah Nasional bukan hari euphoria, melainkan keprihatinan. Peringatan hari ini untuk mengenang peristiwa di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, yang pada 21 Februari 2005 silam terjadi ledakan gas metana pada tumpukan sampah. Akibatnya lebih dari 100 jiwa menjadi korban karena longsoran sampah yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir Leuwigajah.
"Kegiatan hari ini merupakan lanjutan dari gerakan peduli sampah yang telah dilakukan Unsyiah selama ini. Karena dari kampus ini, kita menargetkan pengelolaan sampah yang tepat, sehingga menjadi inspirasi bagi pihak lain."
Rama juga menambahkan, sebelum kegiatan ini berlangsung pihaknya juga telah mengedukasi mahasiswa Bidikmisi dan mahasiswa Afirmasi yang kuliah di Unsyiah. Edukasi ini terkait dengan pengelolaan sampah, sehingga diharapkan saat mereka kembali ke kampung halamannya menjadi pelopor peduli sampah. (Humas Unsyiah)