Unsyiah Terima Mahasiswa Program Permata Sakti
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala menerima 101 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk mengikuti program Permata Sakti di Unsyiah. Kegiatan penerimaan mahasiswa ini dibuka secara virtual oleh Wakil Rektor IV Unsyiah Dr. Hizir, selaku Koordinator Permata Sakti di Unsyiah, Jumat (25/9/2020).
Dalam sambutannya, Hizir menyampaikan, Unsyiah merasa senang karena bisa menyelenggarakan program Permata Sakti yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ini, bersama 50 perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
Menurut Hizir, inti dari program Permata Sakti adalah pertukaran pelajar atau mahasiswa yang dilakukan secara langsung (visit) selama satu semester ke universitas tujuan. Namun mulai tahun ini, karena kondisi pandemi Covid-29 maka pembelajaran secara tatap muka tersebut belum memungkinkan untuk dilaksanakan.
"Maka kita berharap ke depannya, bisa dilaksanakan secara tatap muka. Karena bagaimanapun juga, bisa berkunjung ke suatu tempat dan melihat suasana tentu akan lebih baik," ucap Hizir.
Hizir mengungkapkan, ada 101 mahasiswa inbound yang akan mengikuti program Permata Sakti di Unsyiah. Pada program ini, Unsyiah menyajikan tujuh mata kuliah yang tersebar pada tiga fakultas yaitu Fakultas Teknik sebanyak 1 mata kuliah. Lalu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) masing-masing 3 mata kuliah.
Koordinator Program Permata Sakti Universitas Jember Prof. Dr. Ir. Bambang Sudjarnako, MM mengatakan, Permata Sakti 2020 ini telah dirancang sedemikian rupa agar menjadi titik tolak dari program Kampus Merdeka-Merdeka Belajar untuk tahun-tahun mendatang.
Semua prosedur pada program ini, uncap Prof. Bambang, telah tersistem dengan baik. Termasuk prosedur untuk registrasi dari PTN lain, sehingga data mahasiswa bisa langsung terkoneksi ke Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti).
"Saya rasa ini adalah sebuah sistem yang sangat baik, sehingga semua data te-record di PTN asalnya, PTN tujuannya serta di pangkalan data di Kemendikbud. Ini pemikiran yang luar biasa," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Unsyiah Prof. Dr. Ir. Marwan, mengucapkan selamat kepada para mahasiswa yang telah memilih Unsyiah sebagai perguruan tinggi tujuannya. Prof. Marwan berharap, mereka semua bisa mengikuti studi di Unsyiah nantinya dengan baik dan lancar sampai akhir yaitu pada pertengahan Januari 2021 nanti.
Marwan mengakui, kondisi dari wabah Covid-19 sekarang telah menjadi disrupsi dalam dunia pendidikan. Di mana sebelumnya semua kegiatan pembelajaran bisa dilakukan secara tatap muka, maka kini mau tidak mau harus dilaksanakan secara daring.
Meskipun demikian, mahasiswa tetap bisa mengambil banyak manfaat dari program ini seperti melatih kemampuan berkomunikasi, serta membangun jejaring secara nasional.
"Ini pengalaman yang luar biasa bagi kami selaku pengelola, suasana seperti ini tentu tidaklah mudah. Namun Permata Sakti tetap memungkinkan kita melakukan pertukaran pelajar dengan model daring seperti ini," ucapnya.
Untuk itulah, Marwan menilai, penguasaan teknologi informasi sangatlah penting akhi-akhir ini. Hal ini sekaligus melatih kita untuk siap menghadapi revolusi industri 4.0.
Sementara David Waas, mahasiswa asal Universitas Pattimura menyampaikan sambutannya mewakili mahasiswa Permata Sakti mengatakan, dirinya sangat senang dan antusias atas program dari Kemendikbud ini. David berharap, selama pelaksanaan program ini nantinya mendapatkan dukungan penuh dari pihak Universitas agar mereka bisa melaksanakan semua proses pembelajaran dengan baik. (HU)