Upaya Tekan Pengangguran, Dinsos Aceh Gelar Pelatihan Barista
Font: Ukuran: - +
Plt. Kepala Dinas Sosial Aceh, Devi Riansyah, M.Si menyerahkan apron barista kepada peserta kelas Pendidikan Pelatihan Barista Kopi bagi remaja binaan putus sekolah, Senin (11/9/2023). [Foto: dok. Dinsos Aceh]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh terus melakukan upaya untuk menekan angka pengangguran, salah satunya dengan kembali membuka kelas Pendidikan Pelatihan Barista Kopi bagi remaja binaan putus sekolah, Senin (11/9/2023).
Pelatihan Barista merupakan program berkala Dinsos Aceh melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumoh Seujahtera Jroh Naguna (RSJN) disamping Pelatihan Menjahit dan Perbengkelan yang diikuti oleh remaja pria binaan yang kini memasuki angkatan ke-87.
Saat membuka acara, Plt. Kepala Dinas Sosial Aceh, Devi Riansyah, M.Si menyatakan keinginannya agar pelatihan ini dapat menciptakan lapangan kerja serta siap bersaing di dunia usaha.
"Saya berharap kegiatan ini dapat melahirkan barista-barista siap kerja dan memiliki tekad yang tangguh saat berhadapan dengan dunia kerja," ucapnya.
Lebih lanjut Devi berpesan kepada para peserta pelatihan untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, mengingat keterbatasan akses kepada pendidikan lanjut yang dimiliki mereka.
"Ada faktor tertentu yang terkadang anak-anak ku ini tidak dapat sekolah secara formal, tidak bisa kuliah, mungkin tidak lulus SMA, ini kesempatan terbaik bagi kalian untuk memaksimalkan pendidikan lain," tuturnya.
Pelatihan Barista kopi ini sendiri tergolong baru dan masih memasuki gelombang ke-2, setelah untuk pertama sekali dilaksanakan pada bulan September 2022.
Peserta pelatihan seluruhnya berjumlah 15 orang yang berasal dari 10 Kabupaten/Kota di Aceh.
Secara terpisah, Sarwadi salah satu instruktur menyebut pelatihan Barista kini sangat diminati, karena profesi sebagai Barista Kopi sangat menjanjikan khususnya di Aceh yang terkenal dengan sebaran warung kopinya.
Jadi, hampir bisa dipastikan lulusan pelatihan nantinya akan mudah terserap kedalam dunia usaha, atau bisa jadi dalam perkembangannya menjadi pelaku usaha warung kopi itu sendiri.[*]