Senin, 01 Desember 2025
Beranda / Berita / Aceh / Update Korban Banjir dan Longsor Aceh, 156 Meninggal dan 181 Hilang

Update Korban Banjir dan Longsor Aceh, 156 Meninggal dan 181 Hilang

Senin, 01 Desember 2025 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Juru Bicara Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Pemerintah Aceh, Murthalamuddin.[Foto: Dokumen untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Juru Bicara Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Pemerintah Aceh, Murthalamuddin merilis laporan perkembangan tanggap darurat hingga 1 Desember 2025 pukul 14.00 WIB.

Dalam laporan tersebut, bencana hidrometeorologi tercatat telah melanda 18 kabupaten/kota, mencakup 224 kecamatan dan 1.899 gampong. 

Korban terdampak ada 156 Meninggal, 181 Masih Hilang, 1.435 orang mengalami luka ringan dan 403 orang luka berat.

“Data hingga siang ini menunjukkan 214.940 kepala keluarga atau 955.322 jiwa terdampak langsung. Jumlah ini masih mungkin bertambah melihat kondisi cuaca yang belum stabil,” ujar Murthalamuddin dalam laporan yang diterima media dialeksis.com, Senin (1/12/2025)

Pemerintah Aceh resmi menetapkan Status Darurat Bencana Hidrometeorologi selama 14 hari, terhitung sejak 28 November hingga 11 Desember 2025. 

Penetapan itu disampaikan Ketua DPRA, Muzakir Manaf (Mualem), dalam rapat paripurna pengesahan Rancangan Qanun APBA 2026 di Gedung DPRA, Kamis (27/11/2025). Keputusan tersebut diambil setelah intensitas hujan tinggi yang terjadi dalam dua pekan terakhir memicu banjir, longsor, dan luapan sungai di hampir seluruh wilayah Aceh.

Kondisi terparah terjadi di wilayah tengah dan pesisir timur Aceh, di mana banjir bandang setinggi 2-3 meter merendam kawasan pemukiman dan lahan pertanian. Posko Aceh mencatat 828 titik pengungsian yang kini menampung 110.962 kepala keluarga atau 478.847 jiwa.

Selain korban jiwa dan pengungsian, kerusakan fisik tercatat cukup signifikan yaitu 138 unit perkantoran, 50 rumah ibadah, 161 sekolah dan 4 pesantren.

Sementara kerusakan jalan dan jembatan menjadi isu kritis, dengan 295 titik jalan rusak serta 146 jembatan yang terputus atau tidak dapat dilalui.

“Kerusakan infrastruktur ini sangat menghambat distribusi bantuan. Tim teknis sedang bekerja untuk membuka akses darurat di rute-rute strategis,” kata Murthalamuddin.

Data Posko menunjukkan dampak besar terhadap sektor ekonomi masyarakat ada 71.385 unit rumah terdampak, 182 ekor ternak dilaporkan hilang atau mati, 139.444 hektare sawah terendam dan 12.012 hektare kebun rusak.[nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI