USK Tandatangani Perjanjian Bisnis dengan 3 Perusahaan Nasional
Font: Ukuran: - +
Perjanjian Kerjasama (PKS) antara USK dengan PT. Transcontinent ditandangani oleh Wakil Rektor IV Prof. Taufik Saidi dengan Presiden Direktur PT. Transcontinent Ismail Rasyid serta Direktur Utama PT. Focustindo, Ir. Sumardi. [Foto: Humas USK]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan penandatanganan perjanjian bisnis dengan 3 perusahaan swasta nasional di Artotel Senayan Jakarta, Senin (13/5/2024).
Perjanjian terdirii dari 1 MoU antara USK dengan PT. Symindo Tirta Kimia yang ditanda tangani oleh Rektor USK Prof. Marwan dengan Direktur Utama PT. Symindo, Ir. Muslim Armas. Selanjutnya Perjanjian Kerjasama (PKS) antara USK dengan PT. Transcontinent ditandangani oleh Wakil Rektor IV Prof. Taufik Saidi dengan Presiden Direktur PT. Transcontinent Ismail Rasyid serta Direktur Utama PT. Focustindo, Ir. Sumardi.
Penandatanganan 3 perjanjian bisnis ini merupakan babak baru USK sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) sebagai upaya peningkatan kemandirian perguruan tinggi. Perjanjian kerjasama ini meliputi rencana bisnis hulu-hilir nilam, pengembangan produk inovasi skincare turunan minyak nilam serta pendirian pabrik pengalengan ikan keumamah.
Penandatanganan dilakukan dalam rangkaian kegiatan International Expo and Gathering USK yang terdiri dari Employer Meeting, Alumni Meeting, Business Meeting dan Expo Produk Inovasi.
Rektor USK Prof. Marwan, menyampaikan bahwa program ini merupakan upaya USK dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Perguruan Tinggi agar menjadi World Class University, yang didukung oleh LPDP.
Marwan menyampaikan dalam menghadapi era globalisasi ini, USK memahami bahwa daya saing global bukan hanya ditentukan oleh peringkat, tetapi lebih pada substansi dan dampak nyata yang diciptakan oleh aktivitas akademiknya.
Dengan komitmen yang kuat untuk terus meningkatkan kualitas dalam berbagai aspek, USK yakin dapat menjelma menjadi kekuatan pendidikan dan riset yang diakui secara global. Hal ini didukung oleh USK yang saat ini memiliki sekitar 32.000 mahasiswa, 162 profesor, 700 doktor, 900 master, 146 program studi.
"Hari ini USK melaksanakan International Expo and Gathering yang memiliki beberapa program seperti employer meeting untuk menjalin komunikasi yang lebih intens antara universitas dengan dunia kerja khususnya pengguna lulusan baik instansi pemerintah, swasta dan institusi lainnya," jelas Marwan.
"Diharapkan para pengguna lulusan (employer) memiliki kesan positif terhadap lulusan USK yang bekerja di instansi mereka. Selain itu USK juga memerlukan feed back dari dunia kerja untuk meningkatkan kualitas lulusan di masa yang akan datang," lanjut Marwan.
"Hari ini di sesi siang, juga akan dilaksanakan Alumni Meeting yang diharapkan dapat menjadi forum silaturahmi dan komunikasi para alumni USK untuk saling bertukar informasi dan pengalaman sehingga bisa meningkatkan kontribusi alumni bagi kemajuan USK. Total alumni saat ini 153.526 orang dan menjadi modal Pembangunan yang berarti, melalui kontrinbusi yang luas baik di daerah maupun nasional," urai Marwan lebih lanjut.
Marwan juga menjelaskan bahwa seiring USK menjadi PTNBH maka kemandirian dibidang pendanaan menjadi sangat penting. Perguruan tinggi harus kreatif dan inovatif dalam mencari sumber pendanaan di luar uang kuliah dari mahasiswa.
Apalagi banyak mahasiswa USK berasal dari keluarga yang kurang mampu. Sehingga beasiswa dari berbagai sumber sangat diperlukan. Untuk itu USK telah mengembangkan Direktorat Bisnis dan Dana Lestari (DBDL) yang fokus dalam mengembangkan berbagai peluang bisnis, komersialisasi aset, riset dan inovasi yang berpotensi menjadi income generating bagi universitas.
Dalam Business Meeting di sesi siang dan sore, dipaparkan potensi bisnis yang dimiliki USK oleh Wakil Rektor IV Taufik Saidi di depan 50 pengusaha nasional, instansi pemerintah dan swasta.
"Saat ini di USK ada 16 unit bisnis yang berpotensi untuk dikembangkan, seperti Rumah Sakit, Klinik, Apotek, USK Press, USK Store, Lab Terpadu dan Berbagai Lab. Fakultas, Asrama, Guest House, Unit Bisnis Kepakaran, Rumah Sakit Hewan dan lain lain. Terdapat 8 mitra bisnis, dan 11 rencana unit bisnis baru, dan 20 aset tanah di berbagai tempat di Aceh, serta berbagai peralatan potensial di berbagai fakultas," jelas Taufik.
Wakil Rektor IV Taufik Saidi memaparkan potensi bisnis dengan USK di depan 50 pengusaha nasional, instansi pemerintah dan swasta. [Foto: Humas USK]"Selain itu saat ini USK juga telah memiliki Badan Usaha dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) yang bernama PT. Global Mandiri USK. Diharapkan PT ini bisa berkembang dan menjadi tulang punggung bisnis USK di masa depan untuk mensupport tri dharma Perguruan Tinggi," pungkas Taufik.
Diskusi juga menampilkan Ismail Rasyid sebagai narasumber dari kalangan industri serta dihadiri oleh puluhan perusahaan nasional, BSI, BTN, OJK, Bank Indonesia, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, KNEKS, dan stake holders bisnis lainnya.
Ketua Panitia Pelaksana sekaligus Direktur Bisnis dan Dana Lestari (DBDL) USK Syaifullah Muhammad, menyampaikan rasa syukurnya bahwa acara besar ini dapat terlaksana dengan sukses. Syaifullah menyampaikan terima kasih kepada para panitia, narasumber, alumni dan tokoh tokoh masyarakat Aceh yang ada di Jakarta.
"Semoga kegiatan ini berkontribusi terhadap kemajuan dan Kemandirian USK dimasa depan melalui upaya komersialusasi aset, riset dan inovasi," ujar Syaifullah.
"Kita juga berharap, kegiatan ini akan meningkatkan penggalangan dana lestari USK untuk membantu mahasiswa yang berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi," tutup Syaifullah.
International Expo dan University Gathering ini juga dihadiri oleh Kedutaan Australia di Jakarta, DAAD Jerman serta sejumlah undangan seperti Pangdam Jaya Mayjen TNI. Muhammad Hasan, Mantan Mentri BPN Sofyan Djalil, Mantan Menteri BUMN Mustafa Abu Bakar, Tarmizi Karim, Surya Dharma Ali, Farhan Hamid, Illiza Sa'adudin Djamal, Direktur Bisnis berbagai PTNBH dan ratusan tamu lainnya. Acara diisi oleh penampilan tarian Ratoh Jaroe dari siswi MAN Jakarta dan pembacaan Syair oleh Budayawan Fikar W. Eda. [hu]