kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Viral "Tarik Sis Semongko", Orangtua Jangan Biarkan Anak Bermedsos Tanpa Pendampingan

Viral "Tarik Sis Semongko", Orangtua Jangan Biarkan Anak Bermedsos Tanpa Pendampingan

Senin, 23 November 2020 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar
Ketua Prodi PGMI UIN Ar-Raniry, Yuni Setia Ningsih. [IST]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tempo hari lalu sempat viral di jagat maya tentang video social experiment yang dilakukan para pemuda untuk mensurvei kualitas pengetahuan anak-anak.

Video yang berdurasi kurang dari satu menit itu memperlihatkan seorang pemuda dengan beberapa anak untuk melengkapi kalimat peribahasa, nama pahlawan dan lagu-lagu nasional.

Mirisnya, tak satu pun dari mereka bisa melengkapi hal tersebut. Tapi ketika pemuda ini menyebut 'Tarik Sis', dengan sigap anak-anak langsung menjawab 'Semongko'.

Menyikapi hal itu, Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah (PGMI) UIN Ar-Raniry, Yuni Setia Ningsih mengatakan, kondisi saat ini memang sangat dilematis. Ketika anak-anak dilarang untuk tidak mangakses media sosial maka mereka tidak akan memperoleh informasi penting.

"Masa pandemi ini intruksi pembelajaran diberikan secara online, sehingga secara tidak langsung anak akan mengakses hal lain selain yang ditugaskan pihak sekolah," jelas Yuni saat dihubungi Dialeksis.com, Senin (23/11/2020).

"Pendampingan dari orangtua juga sangat berperan penting. Anak-anak harus tahu mana yang seharusnya perlu dipelajari," tambah Yuni.

Yuni melanjutkan, ketika orangtua menginginkan anak-anaknya untuk tidak mengakses hal yang tidak bermanfaat maka orangtua harus mencerminkan diri terlebih dahahulu kepada anak-anaknya untuk tidak terlalu sering aktif dengan online.

"Orangtua menjadi pemfilter. Maka orangtua harus menfilter diri sendiri sendiri terlebih dahulu dan memfilter aplikasi untuk anak-anaknya," ujarnya.

Ketua Prodi PGMI UIN Ar-Raniry itu melanjutkan, edukasi juga tidak harus dengan online. Pemberian edukasi secara offline juga dapat meningkatkan pengetahuan si anak.

"Tidak perlu membelikan handphone khusus dan pemberian kouta internet karena anak tidak perlu selalu online," katanya.

Untuk mengantisipasi dari dampak negatif ini, Yuni menyarankan pendampingan ketat dari orangtua agar anak-anaknya tidak diberi keluwesan bermedos ria.

"Memang ini berat bagi orang tua yang bekerja. Singkatnya harus ada pendampingan dan pembatasan yang dibarengi dengan pemberian pemahaman kepada anak," tutur Yuni.

Yuni juga berpesan kepada orangtua agar melibatkan anak-anaknya dengan segala kegiatan positif sehingga fokus untuk bermain gadget bisa terkurangi.

"Kegiatan yang dilakukan tidak perlu harus mengeluarkan uang, cukup dengan mengajaknya ke mesjid, berkebun, olahraga bersama, bersih-bersih rumah dan sebagainya," ungkap Yuni.

Selanjutnya, Yuni berharap agar tidak ada orangtua yang membenarkan pandemi ini untuk memberi ruang akses medsos kepada anak tanpa ada pendampingan.

"Jangan karena alasan pandemi, anak-anak dibiarkan bermain medsos tanpa pendampingan orangtua," tutupnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda