Wabah Corona, Kyriad Muraya Hotel Merugi Rp 1.2 Milyar
Font: Ukuran: - +
Reporter : Indra Wijaya
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh – Dampak wabah virus corona (Covid-19), selama bulan Maret 2020 Kyriad Hotel Muraya Banda Aceh merugi mecapai Rp 1.2 miliar dari penghasilan biasa yang terima Rp 3 miliar lebih per bulan.
General Manager Kyriad Muraya Hotel, Bambang Pramusinto mengatakan, bahwa kerugian tersebut tak hanya dirasakan oleh hotel Kyriad saja. Namun beberapa hotel yang ada di Banda Aceh juga merasa dampak dari wabah virus corona ini.
“Kyriad ebenarnya masih bisa survive. Alhamdulillah kita masih dapat kamar meskipun sedikit. Sementara kawan-kawan kita yang lain sudah pada tutup,” kata Bambang saat dihubungi dialeksis.com, Jum’at (10/4/2020).
Ia mengatakan, dampak tersebut sudah mereka hadapi semenjak minggu kedua pada bulan Maret. Ia mengatakan hampir semua bokingan kamar dan beberapa event terpaksa dibatalkan.
“Sebelumnya mereka masih ngotot untuk buat acara. Namun, begitu ada surat larangan dari Plt Gubernur rata-rata acara dicancel. Di bulan Maret kita merugi Rp1.2 miliar dari yang biasanya kita terima Rp 3 miliar sekian,” ungkapnya.
Menanggulangi krisis tersebut, pihak manajemen dari Kyriad memberlakukan program cuti kerja, tapi gaji para karywan tidak dibayar, kebijakan ini lakukan demi mengurangi kerugian yang lebih parah pada bulan April.
“Kita mengurangi jam kerja kepada seluruh karyawan. Cuti tidak dibayar dari bulan Maret hingga April, dan kita melakukannya secara merata. Tapi kita tidak memecat atau memPHK kan karyawan,” sebutnya.
Ia menyebutkan, kerugian Kyriad Muraya Hotel terparah pada bulan April ini, menurutnya estimasinya minimal Rp 2.5 miliar.
“Karena kita harus membayar biaya operasional, listrik, PDAM, pajak, dan bangunan. Belum lagi kita harus membayar kewajiban di bank. Kita harus pengajuan dulu dan sampai sekarang masih belum ada jawaban,” katanya.(IDW)