Wagub: Pemerintah Aceh Dukung Program GAD BNN
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Blangkejeren - Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama Ketua Badan Narkoba Nasional Pusat (BNN-P), Komjen. Pol. Budi Waseso, melakukan penanaman perdana komoditi alternatif kopi sebagai pengganti tanaman terlarang (ganja), di Desa Agusen, Blangkejeren, Senin (26/2).
Jurubicara Pemerintah Aceh, Wiratmadinata mengatakan, Nova Iriansyah menyatakan dukungannya kepada BNN untuk menjalankan Grand Design Alternative Development (GAD), yang dicanangkan oleh BNN, khususnya di Gayo Lues. Program ini juga dilakukan di Kabupaten Bireuen, pada 27 February mendatang. Sebelumnya juga sudah dilakukan di kawasan Lamteuba Aceh Besar.
Nova Iriansyah menjelaskan, Pemerintah Aceh menyadari pentingnya pemberantasan penyalahgunaan narkoba di Aceh.
"Karena masalah ini adalah ancaman nyata yang telah menjadi hantu menakutkan. Oleh karena itu, hukuman mati bagi pelaku pantas diberlakukan. Untuk pencegahan meluasnya peredaran dan penyalahgunaan narkoba, maka program Alternative Development sangat tepat. Salah satunya dengan penanaman komoditi alternatif Kopi di Blangkejeren," ujarnya.
Pada saat yang sama, komoditi kopi saat ini adalah salah satu komoditi ekonomi unggulan, bukan hanya di Aceh tetapi juga di dunia. Menjadikan kopi sebagai alternatif tanaman yang dapat menunjang ekonomi di Aceh adalah tindakan tepat dan strategis.
"Oleh karena itu kita apresiasi BNN yg telah menyelenggarakan program ini di Aceh," kata Nova.
Sementara itu Bupati Gayo Lues, Muhammad Amru, mengatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada Budi Waseso selaku Ketua BNN, yg telah membantu pemerintah kabupaten setempat melakukan penanaman alternatif ganja dengan komoditi kopi. Hal ini akan membantu rakyat setempat memperbaiki ekonomi dan meninggalkan tanaman terlarang.
"Saat ini ada 900 warga Galus hidup sebagai tahanan akibat terlibat peredaran narkoba. Untuk itu Gayo Lues menyediakan lahan 20 ribu hektar yang dapat ditanami kopi guna mendukung program BNN. Selain itu, untuk mengucapkan terima kasih, Pemerintah Gayo Lues menetapkan nama jalan ke lokasi penanaman kopi di Agusen menjadi Jalan Budi Waseso," kata Muhammad Amru yg disambut hadirin dengan gemuruh.
Komjen Budi Waseso sendiri, dalam kegiatan ini menjelaskan, bahwa di Gayo Lues saja, ada 10 ribu orang yang terlibat penyalahgunaan narkoba dan tidak kurang dari 2 kg narkoba jenis sabu yang disuplai setiap hari.
"Jadi ini bukti bahwa Indonesia memang sudah darurat narkoba, dan sudah sangat darurat serta berbahaya. Secara nasional, pembelanjaan negatif dari narkoba ini nilainya sebesar Rp250 trilliun. Ini adalah ancaman besar untuk suatu negara," kata Budi Waseso. []