Beranda / Berita / Aceh / Waketum PMI dan Kepala Markas Tinjau Pelayanan Donor Darah di PMI Banda Aceh

Waketum PMI dan Kepala Markas Tinjau Pelayanan Donor Darah di PMI Banda Aceh

Jum`at, 27 Desember 2024 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Waketum PMI Pusat Nanan Sukarna, bersama Kepala Markas PMI Pusat, Arifin Muh. Adi, melakukan kunjungan kerja ke Markas PMI Banda Aceh pada Jumat (27/12/2024) pagi. [Foto: Humas PMI BNA]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wakil Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, Nanan Sukarna, bersama Kepala Markas PMI Pusat, Arifin Muh. Adi, melakukan kunjungan kerja ke Markas PMI Banda Aceh. 

Kunjungan yang berlangsung pada Jumat (27/12/2024) pagi, bertujuan mempererat silaturahmi dengan pengurus dan relawan PMI Banda Aceh, sekaligus meninjau langsung berbagai layanan kemanusiaan yang dikelola di sana.

Ditemani oleh Ketua PMI Banda Aceh, Ahmad Haeqal Asri, Nanan dan Arifin mengelilingi fasilitas markas PMI Banda Aceh. Mereka menyaksikan proses donor darah, pengolahan darah, hingga distribusinya kepada pasien yang membutuhkan. 

Wakil Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, Nanan Sukarna mengungkapkan apresiasinya terhadap kinerja PMI Banda Aceh.

Menurutnya, Pelayanan yang diberikan PMI Banda Aceh kepada masyarakat, khususnya dalam penyediaan darah, sangat penting dan harus terus didukung.

"Saya bangga melihat semangat para relawan PMI di Banda Aceh. Meski berada di wilayah yang memiliki sejarah bencana besar, semangat kemanusiaan di sini tetap luar biasa," ujarnya.

Dua dekade telah berlalu sejak tsunami dahsyat melanda Aceh pada tanggal 26 Desember 2004, namun semangat kemanusiaan di wilayah ini tetap membara.

Dalam hal ini, kata Nanan, pentingnya peran PMI dalam mempersiapkan masyarakat menghadapi bencana di masa depan. 

“Tsunami Aceh tidak hanya mengajarkan kita soal penanganan bencana, tetapi juga pentingnya membangun sistem yang tangguh, seperti yang kami lihat hari ini di PMI Banda Aceh, khususnya dalam layanan donor darah dan kemanusiaan lainnya,” tambahnya.

Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat juga turut berperan aktif dalam membantu pembangunan rumah singgah sebagai bagian dari upaya mendukung masyarakat yang membutuhkan tempat perlindungan sementara. 

Rumah singgah ini dirancang untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi individu atau keluarga yang terdampak bencana maupun dalam situasi darurat lainnya. 

"PMI Pusat memastikan bahwa fasilitas ini memenuhi standar kemanusiaan dan mampu menjadi tempat yang layak bagi mereka yang membutuhkan. Langkah ini merupakan wujud nyata komitmen PMI dalam memperkuat solidaritas kemanusiaan di seluruh Indonesia khususnya PMI Banda Aceh," ujarnya. 

Senada dengan itu, Kepala Markas PMI Pusat, Arifin Muh. Adi menekankan pentingnya menjaga kesinambungan pelayanan donor darah. Dalam hal ini, ketersediaan darah adalah salah satu kebutuhan vital masyarakat. 

"Proses donor darah yang kami lihat hari ini sangat baik dan profesional. Ini harus menjadi standar bagi PMI di seluruh Indonesia," katanya.

Menurutnya, menjaga kehidupan melalui setiap tetes darah adalah kebutuhan vital. Kehidupan ribuan orang di Indonesia setiap harinya bergantung pada ketersediaan darah yang memadai. Oleh karena itu, donor darah bukan sekadar aktivitas kemanusiaan biasa, ia adalah bentuk nyata dari upaya menjaga kehidupan.

"Dengan bersama-sama menyadari pentingnya ketersediaan darah, kita dapat memastikan bahwa setiap pasien, di mana pun mereka berada, memiliki kesempatan untuk mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Karena pada akhirnya, satu tetes darah bukan hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga memberikan harapan baru bagi mereka yang sedang berjuang," ujarnya. 

Selain berkeliling, rombongan juga berdiskusi dengan relawan dan pengurus PMI Banda Aceh mengenai tantangan yang dihadapi di lapangan. 

Ketua PMI Banda Aceh, Ahmad Haeqal Asri, menyampaikan bahwa dukungan dari PMI pusat sangat membantu meningkatkan kualitas pelayanan di daerah.

"Kunjungan ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Terima kasih atas perhatian dari PMI pusat," ujar Ahmad Haeqal.

Haeqal mengatakan bahwa PMI dan berbagai pihak lainnya terus berupaya mengedukasi masyarakat, mulai dari kampanye di sekolah, universitas, hingga komunitas lokal, untuk meningkatkan jumlah pendonor darah aktif. 

Dikarenakan, salah satu kunci untuk menjaga ketersediaan darah adalah meningkatkan kesadaran masyarakat. Donor darah tidak hanya bermanfaat bagi penerimanya, tetapi juga pendonor. 

"Kita berharap masyarakat aktif donor darah. Secara medis, donor darah secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan pendonor dengan merangsang produksi sel darah baru, sekaligus mengurangi risiko penyakit jantung. Lebih dari itu, donor darah adalah bentuk solidaritas kemanusiaan yang nyata, sebuah langkah kecil yang berdampak besar," pungkasnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI