Wakil Ketua DPRA Hendra Budian: Pembangunan 11 Jalan Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Font: Ukuran: - +
Wakil Ketua DPRA Hendra Budian
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wakil Ketua DPRA Hendra Budian optimis pembangunan 11 ruas jalan prioritas Pemerintah Aceh bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh. Bahkan Hendra Budian menyatakan pertumbuhan ekonomi Aceh bisa lebih maju.
Hendra Budian mengatakan, pertumbuhan ekonomi Aceh dapat terdongkrat berkat niat baik Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah untuk membangun Aceh yang lebih baik dengan mengambil kebijakan untuk kepentingan ekonomi Aceh dan masyarakat.
“Kami sangat mendukung langkah kebijakan Plt Gubernur membangun jalan yang bisa menghubungkan antara satu daerah dengan daerah yang lain, sehingga terjadi pertumbuhan ekonomi Aceh,” kata Wakil Ketua DPRA Hendra Budian kepada Dialeksis, Rabu (19/2/2020).
Menurut Hendra Budian, denyut ekonomi perlu dijaga mengingat wilayah Aceh yang baru bangkit dari konflik dan tsunami. Maka sumber pertumbuhan ekonomi di Aceh harus benar-benar dimanfaatkan.
“Jalan ini bagian menunjang kemudahan akses, hasil petani kita bisa lebih mudah dijual ke daerah lain, infrastruktur kita bagus tentu ekonomi juga bisa meningkat dengan baik,” kata Hendra.
Sementara itu Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, mengatakan, percepatan pembangunan infrastruktur kawasan, terutama jalan prioritas di provinsi ini, juga sejalan dengan semangat nawacita Presiden RI Joko Widodo. Program nawacita Bapak Joko Widodo, yakni penyediaan infrastruktur sebagai daya dukung investasi, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, untuk mengoptimalkan dana otonomi khusus (Otsus), dan mencapai target pembangunan insfrasruktur jalan yang tertuang dalam RPJMA.
Pemerintah Aceh pada 2019 telah melakukan perencanaan untuk penanganan peningkatan sebanyak 11 ruas jalan prioritas di Aceh. Adapun 11 ruas jalan yang masuk dalam prioritas Pemerintah Aceh tahun 2020 yaitu :
- Ruas jalan Peureulak-Lokop-batas Gayo Lues, sepanjang 107,30 kilometer.
- Ruas jalan batas Aceh Timur-Pining-Blangkejeren, sepanjang 61,42 kilometer.
- Ruas jalan Blangkejeren-Tongra-batas Aceh Barat Daya, sepanjang 90, 15 kilometer.
- Ruas jalan Babah Rot-batas Gayo Lues, sepanjang 27, 57 kilometer.
- Ruas jalan Jantho-Lamno batas Aceh Jaya, sepanjang 66, 33 kilometer.
- Ruas jalan Simpang Redelong-Pondok Baru-Samar Kilang, sepanjang 57, 08 kilometer.
- Ruas jalan batas Aceh Timur (Simpang Jernih)-Karang Baru, Aceh Tamiang, sepanjang 43, 52 kilometer.
- Ruas jalan Trunom-batas Aceh Singkil, sepanjang 51, 42 kilometer.
- Ruas jalan batas Aceh Selatan-Kuala Baru-Singkil Telaga, sepanjang 44, 93 kilometer.
- Ruas jalan Sinabang-Sibigo, sepanjang 92, 64 kilometer.
- Ruas jalan Nasreuhe-Lewak-Sibigo, sepanjang 129, 42 kilometer.
Sebelas ruas jalan tersebut rencananya akan mulai dibangun pada tahun 2020 dan diproyeksi akan tuntas pada tahun 2022, dengan sistem kontrak pembangunannya dilakukan dengan cara multi tahun atau multiyears (MYC).