Wali Kota: Dai dan Muhtasib Gampong Pilar Penguatan Syariat Islam
Font: Ukuran: - +
Dialeksis.com, Banda Aceh - Dinas Syari’at Islam Kota Banda Aceh menggelar halal bi halal, Selasa (3/7/2018) di halaman kantor DSI setempat. Kegiatan yang diikuti jajaran PNS DSI, Dai, Daiyah dan Muhtasib Gampong ini turut dihadiri oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, Wakil Wali Kota Zainal Arifin, dan Sekda Bahagia.
Dalam sambutannya, Aminullah menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada dinas yang dipimpin Alizar itu yang telah berinisiasi untuk menggelar kegiatan tersebut.
Menurut Aminullah, halal bi halal yang digelar jajaran DSI bersama para Dai-Daiyah dan Muhtasib Gampong akan berdampak positif meningkatkan kebersamaan dan kekompakan dalam menjalankan program-program penguatan pelaksanaan syari’at Islam di Banda Aceh.
Katanya, Dai-daiyah dan muhtasib gampong merupakan salah-satu ujung tombak, terutama sebagai tugasnya dalam menyampaikan dakwah-dakwah kepada masyarakat. "Dai dan Daiyah serta muhtasib merupakan elemen penting dalam penegakan syariat Islam. Peran kedua elemen ini akan kita tingkatkan," ujar Aminullah.
Wali kota menilai, penegakan syariat Islam di Banda Aceh mengalami peningkatan, terutama dari sisi aqidah dan ibadah. Hal ini ditandai dari banyaknya kegiatan keagamaan ditengah-tengah masyarakat, baik yang diinisasi oleh Pemko maupun kelompok masyarakat sendiri. "Namun begitu, dari sisi muamalah masih belum berjalan maksimal, salah-satunya di bidang ekonomi syariah."
Karenanya, Aminullah meminta DSI agar dapat mendorong para Dai dan Daiyah untuk memiliki pengetahuan ekonomi syariah yang mumpuni dan kemudian ikut mensosialisaikan kepada masyarakat melalui kegiatan dakwah.
Sementara itu, Kepala DSI Kota Banda Aceh Alizar menyampaikan pihaknya menggelar halal bi halan bertujuan untuk merajut kebersamaan antara PNS dengan kelompok masyarakat yang terlibat dalam penguatan pelaksanaan syariat Islam, baik yang terlibat langsung maupun tidak.
Lanjutnya, pelaksanaan syriat Islam di Banda Aceh merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat.
"Penegakan syariat Islam sebenarnya bukan hanya tugas pemerintah saja, tapi bagaimana kita melibatkan partisipasi masyarakat. Karena tanpa partisipasi aktif warga, mustahil program ini akan berjalan maksimal," ujarnya.
Katanya, sesuai arahan wali kota, pihaknya akan terus bekerjasama dengan sejumlah pihak, seperti Dai, Daiyah dan Muhtasib akan penguatan pelaksanaan syariat Islam di Banda Aceh berjalan maksimal. (rel)