Wali Nanggroe: Perbedaan Jangan Menjadi Pemecah Persatuan
Font: Ukuran: - +
Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh – Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar mengingatkan agar perbedaan yang ada dalam masyarakat tidak menjadi pemicu terpecah belahnya persatuan.
Hal itu disampaikan Wali Nanggroe dalam sambutannya saat menghadiri acara pembukaan "Bimbingan Teknis Gebyar Kebangsaan Pemuda Gigih Pembela Negara pada Rabu malam 18 Desember 2019 atau 22 Rabi’ul Akhir 1441 Hijriah di Taman Budaya, Banda Aceh.
Pada kesempatan tersebut Wali Nanggroe mengingatkan bahwa bangsa ini dibangun atas dasar toleransi dan keberagaman, sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
"Panutan kita, Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kita, bahwa cinta tanah air adalah bahagian dari iman. Oleh karena itu sudah seharusnya kita mencintai tanah air dan bangsa ini. Negeri dimana kita lahir dan dibesarkan. negeri dimana kita hidup dan mencari penghidupan," kata Wali Nanggroe.
Khusus kepada generasi muda, Wali Nanggroe berpesan bahwa masa depan bangsa ini ada di pundak mereka. Para pemuda-pemudi harus mempelejari sejarah indatu, khususunya para pebisnis yang sukses di berbagai negara. Namun dimanapun mereka berada, mereka tetap setia kepada bangsanya sendiri.
"Hal ini telah menjadi perekat persatuan bangsa kita puluhan tahun lamanya. hal ini pulalah yang telah memotivasi perdamaian di bumi Aceh ini," kata Wali Nanggroe.
"Pada kesempatan ini, saya mengajak untuk menggali dan mempelajari kembali sejarah bangsa kita, khsusunya sejarah nanggroe Aceh mulia. Sebab dengan mengetahui sejarah yang sesungguhnya, maka kita dapat menapaki kembali kehebatan peradaban masa lalu. Tanpa mengetahu identitas kita maka kita akan goyah bahkan hilang arah dalam menjaga keutuhan bangsa kita."
Wali Nanggroe juga menambahkan bahwa ia optimis masa depan bangsa ini penuh harapan, meski tidak sedikit pula tantangannya. Karena itu ia mengingatkan generasi muda untuk bersiap diri. Bekali diri kita dengan iman, ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi.
"Kedepan teknologi terus berkembang, kita patut hadir memberi kontribusi. Kita harus mampu menggunakannya untuk meraih peradaban gemilang. Hanya pemuda gigih yang mampu melakukannya," pesan Wali Nanggroe.