Wapres Ma'ruf Amin Beberkan Kunci Pengembangan Ekonomi Syariah
Font: Ukuran: - +
Wakil Presiden Ma'ruf Amin
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai pengembangan ekonomi syariah yang melibatkan umat di Indonesia dipercaya mampu menjadi kekuatan ekonomi baru. Terlebih di masa pandemi COVID-19.
Menurut Ma'ruf, umat adalah kunci dari pengembangan ekonomi syariah. Oleh karena itu, diperlukan partisipasi dan pemberdayaan umat dalam berbagai pusat kegiatan syariah.
"Titik sentral dari semua upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah terletak pada pelaku usaha itu sendiri. Oleh karena itu, perlu dibangun pusat-pusat inkubasi usaha halal di berbagai daerah sebagai pusat pembinaan dan penyemaian," kata Ma’ruf secara virtual, Jumat, 16 Oktober 2020.
Ma'ruf menjelaskan, dalam pengembangan ini diperlukan juga dukungan infrastruktur digital untuk menghubungkan para pelaku usaha syariah dengan konsumennya. Sebab, menurutnya, pengembangan ekonomi syariah tidak semata bertujuan untuk mengembangkan ekonomi saja, namun untuk membangun kemaslahatan masyarakat juga.
"Sekali pun dapat berperan sebagai sarana pelibatan dan pemberdayaan umat, pengembangan ekonomi syariah sejatinya harus diarahkan juga sebagai salah satu pilar untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional dengan tujuan utama untuk peningkatan kesejahteraan rakyat," ujar dia.
Menurut dia, peran lembaga pendidikan tinggi penting dalam membantu mengembangkan ekonomi syariah di wilayah. Perguruan tinggi dinilai bisa memberikan kontribusi melalui pemberian edukasi kepada peserta didik tentang potensi ekonomi dan keuangan syariah, sehingga syariah menjadi pilihan yang rasional dan memberikan nilai tambah yang dapat diambil dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
"Selenggarakan berbagai aktivitas kegiatan yang bertujuan menyemarakkan aktivitas ekonomi dan keuangan syariah, seperti seminar, diskusi, ekhsibisi serta berbagai bentuk kegiatan lainnya dengan melibatkan masyarakat," ucap Wapres.
Wapres juga menyampaikan pesan tentang adaptasi yang harus dilakukan dalam tatanan normal baru. Ia menegaskan, selain perubahan perilaku sosial dan penerapan protokol kesehatan, diperlukan juga gagasan dan inovasi baru agar masyarakat dapat bertahan di masa sulit ini.
"Inovasi baru agar kita semua dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan termasuk perubahan akibat pandemi COVID-19 ini," tutur Ma'ruf.