Wooo!!! 90 Persen Lelang di Aceh Tamiang Dimenangkan dengan Penawaran Tertinggi
Font: Ukuran: - +
Teks Photo : Kordinator LPLA, Nasruddin Bahar. Foto : Ist
DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Hampir 90 Persen lelang tender pembangunan jalan, irigasi dan jembatan di Kabupaten Aceh Tamiang yang bersumber dari dana Dana Alokasi Khusus (DAK), Otsus dan APBK tahun 2021, dimenangkan oleh perusahaan yang melakukan penawaran tertinggi.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Dialeksis.com di Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Aceh Tamiang, 90 persen pemenang lelang dimenangkan oleh perusahaan yang melakukan penawaran tertinggi dan 10 persen lagi dimenangkan oleh perusahaan yang melakukan penawaran tertinggi kedua.
Misalnya tender pengaspalan jalan Alur Hitam-Jambo Rambong (Tahap IV) yang dimenangkan oleh PT. Abad Jaya Group dengan penawaran tertinggi Rp 2.879.140.845,50. Padahal dalam tender tersebut PT Rekayasa melakukan penawaran terendah dengan harga penawaran sebesar Rp 2.838.838.000,-
Untuk tender peningkatan jalan Alue Lhok-Pandan Sari (Tahap II) juga dimenangkan oleh perusahaan yang melakukan penawaran tertinggi yaitu PT Sarang Mas Murni dengan penawaran sebesar Rp 3.892.763.069,48, padahal dua perusahaan lainnya yakni PT Putra Nanggroe Aceh melakukan penawaran sebesar Rp 3.782.365.363,17 dan PT Bahtera Karang Raya dengan penawaran sebesar Rp.3.808.808.000,-
Kemudian paket Rehab Jaringan Irigasi DI Pahlawan Kampung Tualang Baro yang dimenangkan oleh PT. Alif Aulia Perkasa dengan penawaran tertinggi dengan harga penawaran sebesar Rp.3.472.965.573, 82 padahal tiga perusahaan lainnya yakni PT Prama Putra Mandiri melakukan panawaran sebesar Rp 3.004.903.902,21, PT Rekayasa dengan penawaran sebesar Rp 3.285.285.000,- dan PT Abadi Graha Lestari dengan penawaran sebesar Rp 3.317.898.889,56.
Selanjutnya tender pembangunan jembatan Pematang Durian (Tahap III) yang dimenangkan oleh PT. Putra Malaka dengan harga penawaran tertinggi dengan harga penawaran sebesar Rp 7.474.498.293, 39 mengalahkan perusahaan yang melakukan penawaran terendah yaitu PT. Langsa Jaya Beutari dengan harga penawaran Rp 7.322.650.000,31.
Kemudian lelang tender yang dimenangkan oleh penawaran tertinggi yaitu paket peningkatan jalan Matang Tepah-Seneubo Dalam yang dimenangkan PT. Eka Nadi Pratama, paket peningkatan jalan Pulau Tiga-Harum Sari yang dimenangkan oleh CV. Sarang Mas.
Sedangkan lelang tender yang dimenangkan oleh perusahaan dengan penawaran tertinggi kedua yakni paket peningkatan kapasitas struktur jalan Gerenggam Pama-Suka Makmur yang dimenangkan oleh PT. Netralindo Jaya Mandiri dan pembangunan jalan AMD Desa Durian-Sp 3 Alur Kersik yang dimenangkan oleh PT. Alif Aulia Perkasa yang beralamat di Krueng Pereulak Aceh Timur.
Kordinator Lembaga Pemantau Lelang Aceh, Nasruddin Bahar yang dikonfirmasi Dialeksis.com via seluler, Minggu (14/3/2021) terkait lelang tender di Aceh Tamiang yang hampir 90 % dimenangkan oleh perusahaan yang melakukan penawaran tertinggi mengatakan setiap lelang atau tender itukan adanya tawar menawar dan secara aturan adalah penawaran terendah yang memenangkan paket tender.
"Ini paket sudah diatur pemenangnya dan penawarnya. Seperti tidak ada lelang. Kalau begitu jangan dibuat tender, tetapkan atau tunjuk aja langsung pemenangnya," ujarnya.
Nasruddin menjelaskan indikasi persengkolan yaitu penawaran mendekati HPS (Harga Patokan Sendiri) yang ditetapkan oleh dinas terkait. "Jika ada perusahaan yang menawar mendekati itu harga HPS, terindikasi terjadi persengkolan terencana oleh ULP," ungkap Nasruddin Bahar.
Wakil Ketua Gapensi Aceh Tamiang, Muhammad Ichsan mengatakan lelang tender di Kabupaten Aceh Tamiang seperti lelang tender benda pusaka aja. Ini aneh, malah penawaran tertinggi yang dimenangkan panitia lelang.
Seyogianya penawaran terendah lah yang dimenangkan oleh ULP, mengacu kepada Perpres Nomor 16/2018.
"Sudah seperti lelang ’benda pusaka’ saja di sini. Padahal jika penawaran tertinggi yang selalu dimenanghkan, maka dampaknya akan terjadi pemborosan keuangan negara,” kata Ichsan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kabag Barjas Setdakab Aceh Tamiang, Haroun yang coba dikonfirmasi Dialeksis hingga berita ini ditayangkan belum dapat ditemui dan dihubungin. []