DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam upaya mempersiapkan generasi yang sadar akan bahaya korupsi, Cabang Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh - Aceh Besar menggelar lomba pidato anti korupsi untuk pelajar SMA dan SMK.

Mengusung tema “Peran Gen Z Hindari Money Politic Menuju Indonesia Bebas Korupsi" berharap agar ajang ini tidak hanya sebatas perlombaan untuk meraih juara, akan tetapi dapat mengedukasi pelajar terhadap potensi dan akibat yang ditimbulkan oleh korupsi.

Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri, saat menyapa para peserta lomba di Aula Cabang Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh - Aceh Besar, kemarin, Kamis (3/11/2023). 

“Dengan lomba ini anak-anakku semua dapat menambah wawasan tentang korupsi, baik itu potensi maupun dampak yang diakibatkan, dengan demikian kalian dapat mencegah dengan solusi terbaik,” kata Alhudri.

Karena itu dalam materi pidato, Alhudri berharap para pelajar dapat menyampaikan pendapat atau pandangan terhadap praktik korupsi serta upaya pencegahan yang dapat dilakukan.

Ia menyampaikan harapan besar kepada para pelajar agar menjadi pribadi yang tangguh, memiliki tekad dalam belajar dalam menyongsong masa depan yang cerah, dekatkan diri dengan Allah SWT serta tidak lupa berbakti kepada kedua orang tua.

“Itulah adalah kunci sukses dan jauh dari perbuatan tercela,” katanya.

Sementara itu Kepala Cabang Dinas, Syarwan Joni, dalam sambutannya mengatakan, tahapan perlombaan sudah memasuki babak semifinal yaitu 10 besar, para peserta akan memperebutkan babak lima besar yang nantinya tampil di hari puncak Roadshow Bus KPK di Balee Meuseuraya Banda Aceh.

“Kami sampaikan pada 10 finalis ini, kalian pada dasarnya adalah pemenang kalian semua adalah yang terbaik dalam melawan diri kalian sendiri. Semoga kalian menjadi harapan orang tua, dan bangsa dengan menjadi corong dalam pemberantasan korupsi ke depan,” pesan Syarwan Joni.

Syarwan juga berpesan agar materi pidato yang disampaikan tidak mengandung unsur SARA, serta menyudutkan pihak tertentu. “Kalian dapat mengeksplorasi diri dengan materi yang bagus, tapi jangan mengandung unsur SARA dan menyudutkan pihak tertentu,” pesan Syarwan. Pembukaan kegiatan yang disponsori oleh Penerbit Erlangga ini turut dihadiri oleh sejumlah kepala Sekolah, pejabat Eselon III dan IV di Lingkungan Dinas Pendidikan Aceh.