Zona Merah Covid-19 di Aceh Meluas ke Pidie dan Aceh Tengah
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Coronavirus Disease 2019 (covid-19) Nasional kembali mengoreksi Peta Zonasi Risiko Daerah mingguan. Ternyata, zona merah di Aceh meluas lagi ke Pidie dan Aceh Tengah. Sementara itu, kasus harian Covid-19 bertambah 155 orang, pasien sembuh bertambah 281 orang, dan delapan orang meninggal dunia.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani melalui rilis rutinnya yang disampaikan kepada awak media massa di Banda Aceh, Selasa (15/6/2021).
“Peta Zonasi Risiko Daerah akan terkoreksi setiap pekan sesuai dinamika penanganan pandemi yang dianalisis secara minguan," katanya.
Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu menuturkan, pada analisis sebelumnya, Kota Banda Aceh satu-satunya zona merah di Aceh. Sementara zona kuning hanya Kota Subulussalam. Sedangkan 21 kabupaten/kota lainnya merupakan zona oranye.
Tetapi hasil analisis data penanganan pandemi Covid-19 periode 7 Juni “ 13 Juni 2021, peta zonasi risiko daerah di Aceh terkoreksi lagi. Zona merah meluas. Selain Kota Banda Aceh, bertambah Kabupaten Pidie, dan Kabupaten Aceh Tengah. Kota Subulussalam masih satu-satunya zona kuning. Sedangkan 19 kabupaten/kota lainnya merupakan zona oranye, sambung SAG.
Ia menjelaskan, zona merah dikategorikan sebagai daerah risiko tinggi penularan virus corona dan peningkatan kasus Covid-19. Artinya, sumber-sumber penularan atau pembawa virus corona (carrier) yang belum terdeteksi meningkat dalam masyarakat.
Kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan zona oranye, yang merupakan daerah risiko sedang peningkatan kasus Covid-19. Upaya pencegahan peningkatan kasus-kasus baru di kedua zona ini harus ditingkatkan, melalui pemeriksaan dini (testing) dan pelacakan (tracing) kontak erat Covid-19.
Kedua upaya ini untuk penemuan kasus dini dan segera dirawat (treatment). Selain testing dan tracing secara lebih agresif, protokol kesehatan di zona merah harus diperketat, seperti di tempat-tempat umum, rumah ibadah, transportasi umum, maupun di lingkungan kerja. Kegiatan yang dapat menciptakan kerumunan mesti dihindari dulu, katanya.
Sementara itu, di daerah zona kuning pun tak lantas mengabaikan protokol kesehatan. Zona kuning bukanlah zona nyaman. Karena itu tetap memakai masker, menjaga jarak, kurangi mobilitas, mencuci tangan dengan sabun, dan hindari kerumunan, sarannya.
“Meski berada di zona kuning tetap tidak mengabaikan protokol kehatan,” tambah SAG.
Data akumulatif
Lebih lanjut ia melaporkan kasus akumulatif Covid-19 di Aceh, per 15 Juni 2021, yang telah mencapai 17.697 orang. Para penyintas yang sudah sembuh dari Covid-19 sebanyak 13.287 orang. Penderita yang sedang dirawat 3.713 orang, dan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 697 orang.
Data pandemi Covid-19 di atas sudah termasuk kasus positif baru yang dilaporkan hari ini sebanyak 155 orang. Penderita baru Covid-19 itu meliputi warga Banda Aceh 48 orang, Aceh Barat 30 orang, Aceh Besar 25 orang, Pidie 13 orang, dan warga Aceh Utara 11 orang.
Kemudian, warga Bireuen enam orang, Lhokseumawe empat orang, Langsa, Pidie Jaya, dan Aceh Singkil, sama-sama tiga orang. Selanjutnya, warga Aceh Tengah sebanyak dua orang, warga Aceh Timur, Sabang, dan Aceh Selatan, masing-masing satu orang. Sedangkan empat lagi warga luar daerah.
Sementara itu, pasien Covid-19 yang dilaporkan sembuh bertambah sebanyak 281 orang, yakni warga Banda Aceh 101 orang, Bireuen 52 orang, Pidie Jaya 39 orang, Aceh Besar 23 orang, Aceh Tamiang 14 orang, warga Aceh Barat Daya dan Aceh Singkil, sama-sama 10 orang.
Kemudian, warga Aceh Timur sebanyak tujuh orang dan Langsa sebanyak lima orang. Sementara warga Aceh Utara, Gayo Lues, Aceh Jaya, masing-masing empat orang. Selanjutnya warga Aceh Tengah tiga orang, Sabang dan Aceh Barat, sama-sama dua orang, serta warga Aceh Selatan satu orang.
“Pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah lagi delapan orang, sehingga secara akumulatif sudah mencapai 697 orang meninggal di Aceh,” katanya.
Para penderita Covid-19 yang dilaporkan meninggal tersebut, lanjut SAG, meliputi warga Aceh Barat Daya sebanyak tiga orang, warga Aceh Tamiang dan Aceh Singkil sama-sama dua orang. Sedangkan satu orang lagi yang meninggal dunia warga Bireuen.
Lebih lanjut SAG memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 833 orang, meliputi 732 orang selesai isolasi, 21 orang isolasi di rumah sakit, dan 80 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni kasus yang gejala klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19, jelasnya.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.527 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.292 orang, sedang isolasi di rumah 184 orang, dan 51 orang sedang diisolasi di rumah sakit, tutupnya.