kip lhok
Beranda / Advertorial / Anemia Dapat Tingkatkan Resiko Stunting, Bumil Dianjurkan Jaga Kesehatan dan Rutin Cek Kesehatan

Anemia Dapat Tingkatkan Resiko Stunting, Bumil Dianjurkan Jaga Kesehatan dan Rutin Cek Kesehatan

Kamis, 01 Desember 2022 22:15 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh Utara, dr Harry Laksamana. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Setiap wanita yang sedang hamil sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan. Karena segala kondisi yang terjadi pada ibu hamil akan turut berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungan.

Semisal pada ibu yang mengalami anemia atau kurang darah selama kehamilan. Ada beberapa resiko gangguan yang dapat terjadi kepada bayi di dalam janin jika ibu mengidap anemia. Diantaranya adalah resiko stunting pada anak.

Di Indonesia sendiri, jumlah ibu yang mengidap anemia sudah berada dalam taraf memprihantinkan. Sebanyak 48,6 persen ibu hamil didiagnosa mengalami anemia selama kehamilan. Masalah ini tidak boleh dianggap remeh, karena anemia dapat memicu berbagai masalah, termasuk juga resiko stunting.

Sebagai solusi dalam upaya menurunkan resiko masalah pada ibu hamil dan bayi di dalam kandungan, pemeriksaan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil di fasilitas layanan kesehatan menjadi salah satu daya pendukung untuk mempertahankan kesehatan ibu dan bayi.

Pada prinsipnya, ANC ini bertujuan untuk pemeriksaan dan mempersiapkan proses persalinan sehingga ibu hamil dapat melahirkan bayi dengan selamat serta meminimalkan trauma yang dimungkinan terjadi selama persalinan.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh Utara, dr Harry Laksamana menjelaskan, di dalam proses ANC, seorang dokter kandungan bisa mengecek kesehatan ibu hamil, apakah mengalami anemia atau tidak.

Menurut dr Harry, anemia pada ibu hamil banyak mudharatnya, diantaranya bisa menyebabkan persalinan secara prematur, atau bayi terlahir dengan komplikasi.

“Anemia pada ibu hamil dapat memacu terjadinya persalinan prematur. Kalau lahir prematur, nanti bayi akan lahir dalam keadaan organ-organ tubuhnya belum matang pada waktunya,” jelas dr Harry kepada reporter Dialeksis.com, Aceh Utara, Rabu (30/11/2022).

Pemeriksaan ANC bagi ibu hamil, jelas dr Harry, untuk triwulan pertama cukup dilakukan pemeriksaan sekali. Sementara untuk triwulan kedua pemeriksaan ANC minimal dilakukan setiap bulan. Dan untuk triwulan ketiga pemeriksaan ANC harus rutin dilakukan minimal dalam 2 minggu sekali.

Selanjutnya »     “Kalau di awal-awal kehamilan, gejala ...
Halaman: 1 2
Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda