kip lhok
Beranda / Advertorial / Kepala Puskesmas Kuta Alam Rutin Pantau Bumil dan Remaja Putri Konsumsi TTD

Kepala Puskesmas Kuta Alam Rutin Pantau Bumil dan Remaja Putri Konsumsi TTD

Rabu, 23 November 2022 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Kepala Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh, drg Lia Silvianty. [Foto: for Dialeksis.com]


Kondisi kekurangan sel darah merah di dalam tubuh atau yang dikenal dengan anemia bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak remaja.

Namun, dibandingkan remaja putra, remaja putri berisiko lebih tinggi mengalami anemia. Salah satu alasannya karena remaja putri mengalami siklus menstruasi setiap bulannya.

Menstruasi bulanan menyebabkan para remaja putri mudah mengalami anemia, yaitu kondisi dimana sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin didalamnya lebih rendah dari biasanya.

Hal ini bisa membuat tubuh lebih mudah lemas dan mudah untuk pingsan. Melihat kondisi demikian, maka upaya pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) menjadi penting untuk diberikan untuk remaja putri dalam proses pertumbuhannya.

Selain untuk meminimalisir potensi anemia yang berakibat terhadap kesehatan dan prestasi di sekolah, pemberian tablet tambah darah juga untuk mempersiapkan kesehatan remaja putri pada saat sebelum menjadi seorang ibu.

Berdasarkan WHO, anemia pada kehamilan ditegakkan apabila kadar hemoglobin (Hb) <11 g/dL. Sedangkan center of disease control and prevention mendefinisikan anemia sebagai kondisi dengan kadar Hb <11 g/dL para trimester pertama dan ketiga, Hb <10,5 g/dL pada trimester kedua, serta <10 g/dL pada pasca persalinan.

Kejadian anemia atau kekurangan darah pada ibu hamil di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebanyak 48,9 persen (menurut Kemenkes RI tahun 2019). Kondisi ini mengatakan bahwa anemia cukup tinggi di Indonesia dan menunjukkan angka mendekati masalah kesehatan masyarakat berat dengan batas prevalensi anemia lebih dari 40% (Kemenkes RI, 2013). [ADV]


Halaman: 1 2
Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda