kip lhok
Beranda / Advertorial / Kepala Puskesmas Sebut Ibu Hamil di Meuraxa Rutin Minum TTD

Kepala Puskesmas Sebut Ibu Hamil di Meuraxa Rutin Minum TTD

Sabtu, 12 November 2022 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Alfi Nora

Kepala UPTD Puskesmas Meuraxa, Zairina SKM. [Foto: for Dialeksis.com]


Diketahui, anemia merupakan masalah kesehatan yang bakal berbahaya bagi wanita terutama pada saat kehamilan. Anemia dapat mengakibatkan produktivitas menurun. Pada ibu hamil, anemia berpotensi membuat janin tidak tumbuh dengan baik. Sebagai salah satu bentuk pencegahan penyakit anemia, pemerintah sudah memberikan tablet tambah darah untuk ibu hamil.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 didapatkan data proporsi anemia pada ibu hamil mengalami peningkatan dari 37,1 persen (2013) menjadi 48,9 persen (2018). Anemia ibu hamil terjadi pada rentang umur 15-24 tahun (84,6 persen), 25-34 tahun (33,7 persen), 35-44 tahun (33,6 persen) dan 45-54 tahun (24 persen).

Data Kemenkes tahun 2019, kejadian anemia atau kekurangan darah pada ibu hamil di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebanyak 48,9%. Kondisi menunjukkan angka mendekati masalah kesehatan masyarakat berat (severe public health problem) karena batas prevalensi anemia lebih dari 40%.

Foto: Nora/Dialeksis.com

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas kesehatan Provinsi Aceh, dr Hanif menjelaskan bentuk pencegahan anemia pada ibu hamil dapat mulai dilakukan dengan mengatur pola makan menjadi lebih baik.

Kadinkes Aceh itu mengajak ibu hamil agar rutin mengkonsumsi tablet penambah darah sebagai upaya untuk mencegah anemia.

"Salah satu pencegahan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan rutin mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) yang sudah kita distribusikan ke kabupaten/kota se-Aceh," jelasnya.

Tambahnya, terhadap ibu hamil sangat dianjurkan untuk minum obat tambah darah itu minimal 90 hari sejak awal kehamilan agar dapat mencegah potensi terjadinya anemia. [ADV]


Halaman: 1 2
Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda