16 Ribu Warga Asing Ramai-ramai Tinggalkan RI
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta -Fenomena warga asing 'eksodus' dari RI sebulan terakhir bukan isapan jempol. Setidaknya, belasan ribu warga telah meninggalkan Indonesia sejak periode 1 Juli.
Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandar Udara Soekarno-Hatta mencatat, ada sekitar 16.790 WNI yang keluar dari Indonesia melalui bandara itu.Dihubungi oleh CNBC Indonesia pada Selasa (27/7/2021), Kabid Tikim Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Sam Fernando memaparkan WNA yang pergi dari Indonesia berasal dari berbagai negara.
Jepang menjadi negara dengan jumlah warga terbanyak, yakni sekitar 2.387 orang meninggalkan Indonesia. Diikuti oleh China (2.056 orang), Korea Selatan (1.537), Amerika Serikat (1.280), Prancis (794), Inggris (664), Rusia (644), Jerman (563), Belanda (475), Arab Saudi (455), dan India (449).
Sementara dari beberapa negara di Asia Tenggara, sebanyak 353 warga Filipina sudah meninggalkan Indonesia. Diikuti oleh Thailand (207), Malaysia (295), dan Singapura (112).
Namun Sam tidak mengungkapkan alasan atau mengapa para WNA itu keluar dari negara Indonesia. Ia juga tidak menjelaskan apakah para WNA tersebut menggunakan penerbangan dengan pesawat carteran atau tidak.
"Alasan kepergian kami tak mengetahui," katanya.
Dalam catatan CNBC Indonesia beberapa negara sudah meminta warganya untuk pulang. Ini terkait kenaikan kasus Covid-19 di Tanah Air.
Kedutaan Besar Jepang di Jakarta menyebut sejauh ini diketahui sekitar 2.000 ekspatriat ingin kembali ke Negeri Sakura karena instruksi kantor pusat.Pemerintah Jepang memfasilitasi pemulangan tersebut, dengan menyiapkan pesawat khusus.
Sementara sekitar 80 warga negara Korea Selatan (Korsel), telah dipulangkan pekan lalu dengan kondisi sebagian terinfeksi corona.Warga Taiwan dan Vietnam juga melakukan hal serupa.
Arab Saudi juga ikut dalam fenomena ini. Diberitakan Saudi Press Agency (SPA) bahwa Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi meminta warganya untuk pulang. Ini disampaikan dalam pengumuman terbaru negeri itu, yang melarang warga ke RI.
Indonesia sendiri tercatat menjadi negara urutan ke-4 dengan kasus corona terbanyak di Asia. Menurut data Worldometers per Selasa, RI miliki total lebih dari 3,1 juta kasus infeksi dan lebih dari 84 ribu kasus kematian.[CNBC Indonesia]