Aset Kripto Banyak Dipakai untuk Cuci Uang
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Banyak perusahaan yang menjadi fasilitator perdagangan (exchanger) mata uang kripto (cryptocurrency) tidak lolos dalam tes pencucian uang Inggris. Hingga 50 perusahaan yang memperdagangkan aset kripto seperti Bitcoin berpotensi ditutup.
Financial Conduct Authority (FCA) atau Otoritas Keuangan Inggris pada hari Kamis, (03/06/2021) mengumumkan jika jumlah temuan ini belum pernah terjadi sebelumnya. Para perusahaan tersebut telah diingatkan bahwa mereka gagal memenuhi standar anti pencucian uang.
Perusahaan yang izinnya dicabut diharuskan untuk segera menghentikan perdagangan. Sampai mereka dapat memenuhi standar pengawas dan dimasukkan ke dalam daftar resmi bisnis terdaftar.
Perusahaan yang menolak untuk ditutup dapat menghadapi denda atau tindakan hukum oleh FCA. Sejumlah regulator di seluruh dunia telah menindak exchanger aset kripto, yang telah dikaitkan dengan pencucian uang dan transaksi pasar gelap.
Pada bulan lalu regulator China melarang bank dan perusahaan pembayaran menawarkan klien layanan apa pun yang melibatkan mata uang kripto. Juga memberikan peringatan risiko yang terkait dengan perdagangan aset kripto.
Gubernur Bank of England, Andrew Bailey, telah memberi tahu investor bahwa mereka harus siap kehilangan semua uang mereka jika mereka mencoba-coba cryptocurrency, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Sabtu, (05/06/2021).
Aset Crypto tidak tercakup oleh skema Inggris yang membantu investor mendapatkan kembali uang tunai ketika perusahaan bangkrut.
Harga bitcoin telah jatuh 40% sejak capaian tertingginya sepanjang masa lebih dari US$ 64.000 pada pertengahan April. Pada kamis sore lalu diperdagangkan di posisi US$ 38.706.
Hanya lima perusahaan aset kripto yang telah diterima di daftar resmi FCA sejauh ini, 90 perusahaan lainnya sedang dinilai melalui skema izin sementara, yang telah diperpanjang sembilan bulan untuk memungkinkan FCA untuk sepenuhnya meninjau semua aplikasi.
Sementara 51 lainnya telah menarik aplikasi mereka, beberapa mungkin tidak dicakup oleh aturan FCA untuk mendaftar, yang berarti tidak semuanya akan dipaksa untuk ditutup.[CNBC Indonesia]