Bahas Situasi Palestina, Menlu Retno Terbang ke Markas PBB
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta -Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, berangkat ke markas PBB di New York, Amerika Serikat (AS). Retno bakal menghadiri sejumlah pertemuan untuk membahas situasi di Palestina.
Hal itu disampaikan Retno lewat akun Twitter resmi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, @Menlu_RI, Rabu (19/5/2021). Retno menyertakan foto ketika tiba di New York.
"Tiba di New York untuk rangkaian pertemuan tentang situasi di Palestina (19/05)," tulis Retno.
Cuitan tersebut ditulis dalam bahasa Inggris. Kutipan telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
Retno menyebut dirinya akan menghadiri pertemuan Majelis Umum PBB hingga Dewan Keamanan PBB. Retno juga mengatakan bakal bertemu dengan sejumlah Menlu lain.
"Saya akan menghadiri #GA Debate tentang Palestina dan pertemuan dengan #UNSG ,#PGA , Presiden #UNSC dan sejumlah Menteri Luar Negeri," ucapnya.
Sebelumnya, Retno telah menelepon Menlu Palestina Riyad Al-Maliki. Dalam sambungan telepon itu, Retno Marsudi menyampaikan dukungan penuh Indonesia terhadap Palestina.
Perbincangan dengan Menlu Riyad Al-Maliki itu disampaikan Menlu Retno di akun Twitter resminya @Menlu_RI, Jumat (14/5). Retno mengatakan serangan Israel harus dihentikan.
"Berbicara di telepon dengan FM Riyad Al-Maliki dari Palestina (14/05). Menyampaikan dukungan penuh Indonesia kepada rakyat Palestina. Agresi Israel termasuk serangan keji di Gaza harus dihentikan," tulis Retno.
Retno juga menghadiri pertemuan darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau Organisation of Islamic Cooperation (OIC). Dia menyampaikan ada tiga langkah kunci membela Palestina.
Extraordinary Open-ended Ministerial Meeting of the OIC Executive Committee itu digelar virtual dan dihadiri 16 menteri dan wakil menteri luar negeri negara-negara anggota OKI. Pertemuan digelar khusus untuk membahas agresi Israel di wilayah Palestina, khususnya Al-Quds Al-Shareef atau Yerusalem dan juga jalur Gaza.
"Di dalam pertemuan OKI tadi saya menyampaikan bahwa untuk kesekian kalinya, OKI harus kembali bertemu untuk membahas isu yang sama yaitu, agresi Israel terhadap Palestina. Sejak OKI didirikan komitmen negara OKI tidak pernah luntur dan terus bertekad untuk bersama Palestina di dalam memperjuangkan hak-haknya," kata Retno dalam keterangan pers, Minggu (16/5).[Detik]