Bahlil: Pengusaha 'Pencak Silat' Jangan Buat Masalah
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meluncurkan sistem perizinan online terpadu atau Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko pada Senin (9/8). Salah satu tujuannya adalah meningkatkan transparansi perizinan.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membeberkan bahwa dengan adanya OSS maka para pengusaha nakal, yang diistilahkan Bahlil tukang 'pencak silat' atau 'kungfu' tidak bisa lagi bermain-main.
"Jadi (OSS) ini memudahkan betul, tidak perlu lagi ketemu-ketemu pejabat terlalu banyak selama dia benar, jangan pengusaha pencak silat. Kalau pengusaha pencak silat, kungfunya banyak pasti harus ketemu karena harus luruskan kungfu-kungfunya itu," kata Bahlil dalam webinar, Kamis (12/8/2021).
OSS, lanjut dia ada untuk membantu pengusaha-pengusaha dalam mengurus izin berusaha secara baik dengan memangkas birokrasi, biaya, waktu, dan menciptakan transparansi.
"Kalau pengusaha tukang kungfu nggak bisa barang ini. Nah kita kan tukang kungfu juga dulu, jadi kita tahu. Nah yang baik-baik aja ini barang," sebutnya.
"Pengusaha yang pencak silatnya banyak wajib kita tahan supaya jangan membuat masalah di negara ini," lanjut Bahlil.
Dia menerangkan bahwa tidak semua pengusaha itu baik. Pengalamannya memimpin di Kementerian Investasi, para pengusaha ini memiliki kreativitas yang tinggi dalam menghadapi regulasi atau aturan yang ada.
"Kami di Kementerian Investasi ini antara regulasi dan intuisi pencak silatnya (pengusaha) sahabat-sahabat lama saya itu harus berimbang, karena kalau tidak, kreativitas pencak silat ini lebih tinggi daripada regulasi kekinian. Jadi kungfunya itu betul-betul kita harus mampu mendeteksi secara dini," tambah Bahlil.[Detik]