BPSDM Kemendagri Gelar Pelatihan Jurnalistik
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Solo - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar workshop pengembangan kemampuan jurnalistik bagi aparatur Humasan pemerintah. Kegiatan ini berlangsung di Kota Solo dengan menerapkan protokol Covid-19 secara ketat, Rabu (23/6/2021).
Melalui pelatihan ini para peserta diharapkan mampu memiliki kepiawaian di bidang jurnalistik. Selain itu, pelatihan ini juga mendorong agar aparatur Humas pemerintah dapat memilah informasi secara benar.
Kepala BPSDM Kemendagri Teguh Setyabudi dalam sambutannya mengatakan, di era digital Humas pemerintah harus memaksimalkan peran dan fungsinya dengan meningkatkan kompetensi di bidang kehumasan. Peran Humas di lingkungan pemerintahan sangat penting karena bagian dari agen perubahan. Tenaga kehumasan, kata dia, merupakan bagian dari tulang punggung organisasi, terutama di era informasi digital. Alasannya, di era ini, informasi menjadi bagian dari komoditas utama yang dikonsumsi masyarakat.
Menurut Teguh, setidaknya ada dua hal pokok yang harus dikuasai seorang Humas pemerintahan, yakni kemampuan di bidang jurnalistik dan diplomasi. Keduanya dibutuhkan untuk mendukung publikasi terkait program pembangunan pemerintah, serta menyampaikannya secara langsung kepada awak media, misalnya melalui naskah press release.
“Kemampuan menulis digunakan untuk mempublikasikan, menginformasikan kebijakan serta mengklarifikasi berita-berita negatif mengenai masing-masing kepentingan instansi pemerintah,” ujar Teguh.
Di sisi lain, masyarakat terus mengawasi dan menunggu berbagai kebijakan yang ada. Dengan demikian, informasi yang akurat dan terkini dibutuhkan sebagai garda terdepan. Penyampaian informasi seputar pemerintahan tersebut, misalnya ihwal berbagai kebijakan serta capaian yang berhasil diraih. Dengan demikian, kata Teguh, kinerja organisasi dapat terinformasikan dengan baik.
Teguh menambahkan, perkembangan revolusi industri 4.0 saat ini juga membawa pengaruh terhadap penyampaian informasi. Kondisi ini menimbulkan potensi sekaligus tantangan baru bagi Humas. Karena itu, aparat Humas harus siap berubah, bila tak ingin punah. “Humas harus siap berpikir dan bergerak setiap detik mengikuti perubahan informasi yang berlangsung,” ujar Teguh.
Pasca Kebenaran
Selain itu, Teguh menjelaskan, saat ini secara sadar atau tidak masyakat tengah masuk pada era pasca kebenaran atau post truth. Hal ini ditandai dengan meningkatnya arus peredaran berita palsu di masyarakat, yang berdampak terhadap kehidupan sosial. Karena itu, aparat humas juga harus mampu bekerja dalam ekosistem tersebut, yakni memilah informasi secara baik dan benar. Dengan begitu, kata Teguh, penyampaian pesan kepada masyarakat dapat diterima secara bertanggung jawab.
“Dengan adanya workshop ini, saya berharap Bapak dan Ibu dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam bidang jurnalistik dalam menghadapi era pasca kebenaran,” harap Teguh.