Butuh Kolaborasi Banyak Pihak Membendung Hoaks
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Koordinator wilayah Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Yuli Setiyowati menyampaikan banjir informasi hoaks setiap waktu tidak bisa dilawan sekelompok orang. Sebab, kecepatan informasi hoaks yang diproduksi tidak sebanding dengan bantahan atas informasi tersebut.
Hal ini disampaikan saat mengisi kelas Cek Fakta bekerja sama dengan Program Studi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
"Butuh kolaborasi semua pihak untuk saling membahu membendung berita hoaks tersebar luas," tutur Koordinator wilayah Mafindo Yuli Setiyowati, Jumat, 6 Oktober 2023.
Ia mengungkapkan hoaks atau berita bohong di Indonesia jumlahnya terus bertambah. Berdasarkan data tim AIS Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, tercatat 11.642 konten hoaks periode Agustus 2018 sampai Mei 2023.
"Literasi mengenai hoaks perlu ditingkatkan di berbagai tataran masyarakat," ujarnya.
Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta Gun Gun Heriyanto mengungkapkan peradaban perlu dibangun melalui kebenaran, bukan pembenaran. Kebenaran perlu dicari dengan melakukan verifikasi.
"Keterampilan cek fakta menjadi modal penting bagi para mahasiswa calon jurnalis yang akan mengawal kebenaran bagi publik. Mengingat setiap tahun politik kerap banyak konflik terjadi di masyarakat akibat maraknya berita hoaks," ujar Gun Gun.
Kepala Prodi Jurnalistik Bintan Humeira berharap kegiatan pembekalan mengenai cara mengidentifikasi hoaks ini dapat melahirkan para penggiat literasi antihoaks. Pasalnya, selain sebagai kalangan intelektual dan aktivis muda, sebagian besar mahasiswa merupakan pemilih pemula.
"Langkah kolaborasi untuk melawan hoaks menjadi urgensi di era digital saat ini," tutur Bintan.