Covid Meledak, Pemerintah Belum Terbayang Nasib Ekonomi Indonesia
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali melonjak tajam pasca Hari Raya Idul Fitri. Per hari ini Jumat (25/6/2021) tercatat penambahan sebanyak 18.872 kasus sehingga total kasus positif Covid-19 menjadi 2.072.867.
Kasus positif Covid yang terus melaju kencang ini sangat berdampak bagi laju pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung. Pertumbuhan ekonomi terutama untuk kuartal II-2021 dinilai tidak akan sekencang perkiraan awal.
"Pemulihan ekonomi tetap kuat, di kuartal II masih cukup aman. Tapi memang risiko kita hadapi sudah di depan mata," ujar Kepala BKF Febrio Kacaribu kepada CNBC Indonesia.
Untuk kuartal III-2021 banyak ekonom yang memproyeksi pertumbuhan ekonomi akan kembali tertekan meski tak sebesar tahun lalu. Sementara, pemerintah belum bisa memberikan proyeksi terbaru bagaimana perekonomian di kuartal III-2021. Keseluruhan tahun masih diproyeksi tumbuh 5%.
"Mungkin terlalu early untuk lihat di kuartal III meski kita bisa lihat indikator terakhir yang lain," jelasnya.
Faktor yang sangat menentukan perkembangan ekonomi adalah mobilitas masyarakat yang kini dipastikan menurun drastis akibat pemberlakuan PPKM Mikro.
"Kita bisa liat kuartal III seperti apa harapannya kita bisa liat respons mobilitas masyarakat dan dampak ke ekonomi bisa sensitif apalagi kalau kasusnya tinggi. Ini urgency kita untuk turunkan kasus demi keselamatan," paparnya.[CNBC Indonesia]