Dorong Pertumbuhan Ekonomi, UID Sediakan Beasiswa
Font: Ukuran: - +
[IST]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - United In Diversity (UID) menegaskan komitmennya mendukung pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Salah satunya melalui program beasiswa bertajuk 'Bekal (Bersama Kelola Alam Adil Lestari) Pemimpin'.
Beasiswa Bekal Pemimpin diberikan untuk para emerging leader yakni para pemimpin muda ataupun calon pemimpin yang usianya masih di bawah 40 tahun. Akhir pekan lalu, Bekal Pemimpin melaksanakan kelulusan angkatan kedua, dengan mencetak 58 lulusan dari 22 Provinsi di Indonesia yang siap untuk menjadi pemimpin muda di bidang lingkungan.
Program Bekal Pemimpin menghasilkan 10 kelompok prototype solusi yang memunculkan benih-benih perubahan positif di berbagai sektor dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA). Vice President UID Dr Suyoto mengatakan Bekal Pemimpin hadir untuk mewujudkan kontribusi bagi Indonesia dan dunia dalam membangun karakteristik para calon pemimpin masa depan.
“Salah satu misi UID adalah menumbuhkan dan membina kader generasi penerus pengelola sumber daya alam (SDA). Melalui program ini kami berharap prototyping yang dihasilkan dapat memberikan kontribusi bagi Indonesia dan dunia melalui pengelolaan SDA, karakteristik pemimpin dan peningkatan sosial, budaya dan teknologi,” ujar dia.
The David & Lucile Packard Foundation yang diwakili James McCaul menyatakan program ini memberikan dorongan bagi organisasi untuk mencetak pemimpin yang memiliki karateristik dalam pengelolaan SDA untuk kemajuan bersama.
“Cukup jarang organisasi yang mendukung kegiatan seperti ini. Kami melihat dengan dukungan yang diberikan dapat menciptakan masa depan Indonesia dan dunia melalui pengolalan SDA yang baik,” kata dia.
Kelulusan angkatan kedua dihadiri oleh beberapa pejabat negara di antaranya Wakil Ketua MPR Lestari Murdijat, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan ALue Dohong dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Surya Tjandra.
"Selamat kepada para lulusan Bekal Pemimpin angkatan kedua. Ini adalah perjalanan yang luar biasa, bekal untuk anda semua sebagai calon pemimpin untuk dapat memberikan kontribusi kepada Indonesia dan dunia melalui proses learning journey dan life journey," ujar Lestari Murdijat.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong mengapresiasi dan berharap agar prototype yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik.
“Saya apresiasi kepada para peserta yang sudah mengikuti Bekal Pemimpin 2021 semoga dapat memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat. Terutama bagi para peserta yang bergerak dibidang pembangunan berkelanjutan dan berbasis konservasi,” ujar dia.
Beberapa ide prototyping yang lahir dari program ini yakni Kepak Emas. Membuat forum multi-stakeholder yang peduli dan menjaga ekosistem dan kelestarian burung Junai Emas sebagai ikon kebanggaan lokal di kawasan Wallacea, Halmahera Tengah.
Buna NHIMM. Membina kolaborasi pelestarian alam dan budaya dalam kain tenun tradisional Desa Bannae, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Lalu, Tani Muda. Mempromosikan peran pemuda dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan, berkeadilan dan berkearifan lokal di Desa Cidadap, Cianjur, Jawa Barat.
Merdeka Indonesia. Menciptakan model ekonomi sirkular baru bagi nelayan skala kecil di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. (Republika)