Efek Covid-19, Bisnis Perbankan Baru Terganggu
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta -Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Panji Irawan mencatat pada kuartal I-2021 bisnis perbankan mulai membaik yang ditandai dengan pertumbuhan rata-rata industri perbankan.
"Bank Mandiri tumbuh 6% kuartal pertama, Kuartal kedua sampai Mei masih OK," katanya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Kamis (22/7/2021).
Namun, setelah lebaran tak bisa dipungkiri, saat di mana bertepatan dengan pandemi gelombang ketiga yang terjadi di India. Periode tersebut, lanjutnya, ada gangguan terkait dengan keselamatan di masyarakat.
"Khususnya whole sale, dari ritel masih tinggi," tegasnya.
Adapun saat seperti ini, terkait dengan ritel dia menegaskan bahwa masyarakat masih memerlukan kartu kredit untuk bertransaksi. Dari kejadian ini, dia mengatakan bagaimana di balik krisis ini ada kesempatan yang bisa diraih.
"Selalu di balik crisis situasi tertentu muncul opportunity. Kami melihat health care, makanan minuman. Kemudian konsumen via online, pergi ke supermarket. Di samping juga masyarakat membeli suplemen kesehatan, anything related to health care," pungkasnya.
Bicara mengenai sektor yang menjanjikan untuk perbankan, pandemi yang telah berjalan selama 18 bulan ini membuat kegiatan masyarakat sebisa mungkin dilakukan di rumah.
"Pegawai yang WFH, sektor booming adalah telko. Ini juga potensi perbankan untuk masuk dan membiayai," ujarnya.
Selanjutnya adalah industri makanan dan minuman di mana banyak yang akhirnya membutuhkan layanan pesan antar makanan. Mulai dari bisnis makanan yang sudah cukup lama dikenal hingga yang baru mencoba peruntungan.
"Ini bisa masuk melalui e-commerce," ujarnya singkat.
Kemudian, industri kesehatan juga menjadi salah satu yang menunggu dan layak untuk dibiayai. Di mana saat yang bersamaan, harga komoditi yang mulai tumbuh dan bergerak naik.
"Harga nikel tumbuh. Komoditas mendukung perekonomian Indonesia. Di Sulawesi, Sumatra tak ada PPKM, diuntungkan ekspor bagus, permintaan karet, batu bara, nikel, sehingga ini membuat bank bisa melihat ini opportunity," pungkasnya.[CNBC Indonesia]