Elektabilitas PAN Naik, Ini Sebabnya
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Elektabilitas Partai Amanat Nasional (PAN) naik pada survei lembaga Indonesia Political Opinion (IPO). Tingkat keterpilihan partai lambang matahari terbit itu mencapai 5,0 persen pada survei 1-7 Maret 2023.
"Elektabilitas PAN naik 2,1 persen menjadi 5,0 persen," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah melalui keterangan tertulis, Sabtu, 11 Maret 2023.
PAN mampu melampaui Partai Keadilan Sosial (PKS) yang memilki elektabilitas 4,9 persen. Namun, elektabilitas partai besutan Zulkifli Hasan itu mudah naik dan turun.
Dedi menyampaikan salah satu penyebab naiknya elektabilitas PAN pada survei kali ini karena Zulhas mampu membangun hubungan dekat dengan tokoh-tokoh kunci di republik ini. Salah satunya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.
Sebelumnya, Yahya tidak melarang warga nadhliyin mencoblos PAN. Hal itu disampaikan Yahya pada momentum peringatan satu abad NU yang diadakan PAN.
"Pidato Ketum PBNU yang menyatakan tidak haram memilih PAN, rupanya menjalar ke pemilih nahdliyin, mereka tidak lagi terkonsentrasi pada PKB atau PPP," ucap dia.
Kondisi tersebut dinilai kabar baik bagi PAN. Sebab, pidato tersebut memengaruhi kaum nahdliyin di luar pulau Jawa menjatuhkan pilihan ke PAN.
"Ini kabar baik untuk PAN agar semakin gencar promosikan hubungan NU dan PAN," ujar dia.
Survei dilakukan secara tatap muka terhadap 1.200 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat.
Survei ini memiliki margin of error 2,5 persen. Tingkat akurasi data 95 persen.
Berikut elektabilitas 10 besar partai politik versi survei IPO:
PDI Perjuangan (23,9%)
Partai Golkar (11,5%)
Partai Demokrat (10,1%)
Partai Gerindra (9,9%)
Partai Kebangkitan Bangsa (7,6%)
Partai Nasional Demokrat (7,2%)
Partai Amanat Nasional (5,0%)
Partai Keadilan Sejahtera (4,9%)
Partai Persatuan Indonesia (4,1%)
Partai Persatuan Pembangunan (1,7%).