DIALEKSIS.COM- Fenomena ‘Super Blue Blood Moon’ (gerhana bulan yang sempurna, red) dan disebut langka dimulai sekitar pukul 18.48 WIB untuk gerhana parsial, dan sekitar pukul 19.51 WIB. Puncak gerhana bulan total. hingga 21.07 WIB.

Gerhana bulan total terjadi saat posisi bumi berada antara bulan dan matahari. Bulan berada di bawah bayang bumi lantaran cahaya matahari terhalang bumi.

Sebagaimana dianjurkan Rasulullah Muhammad saww, umat Islam dianjurkan "salat ayat" bila terjadi fenomena alam seperti gerhana bulan atau matahari, adanya gempa bumi, angin badai, dan lainnya yang menakutkan.

Pihak BMKG (Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika) menyiarkan melalui Streaming peristiwa fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) yang pada Rabu (31/1) petang-malam. Selain itu juga telah menyiapkan nonton bersama (nonton bareng/nobar) untuk menyaksikan penampakan langka Supermoon, Bluemoon dan Bloodmoon tersebut.

"Kami menyiapkan tempat untuk umum di Dermaga Hati, Pantai Ancol," kataDwikorita Karnawati, Kepala BMKG kepada wartawan di Jakarta.

Dia mengatakan Supermoon, Bluemoon dan Bloodmoo yang terjadi di setiap 150 tahun itu juga disebar lewat jalur Youtube, Twitter, Facebook, laman resmi bmkg.go.id dan lainnya.

Gerhana tersebut akan mengalami puncaknya pada pukul 20.29 WIB dan berlangsung selama 70 menit. Durasi itu termasuk terlama untuk Gerhana Bulan Total.

"Streaming kami sebar agar tidak ada efek bottle neck agar banyak warga Indonesia menikmati ini," kata dia.

BMKG juga menyiapkan titik pengamatan GBT di Makassar yang dapat diakses publik. Diharapkan para periset untuk ikut menyaksikan dan meneliti fenomena langka GBT pada awal tahun ini.

Untuk kaum muslim dianjurkan melaksanakan salat ayat. Mayoritas ulama menyatakan bahwa hukumnya adalah sunah mu`akkadah. Ketika salat dilaksanakan secara berjamaah, maka dilaksanakan khutbah dua kali setelah Salat Gerhana.

Sebagai pengetahuan, bahwa salat gerhana dilaksanakan syarat, 1) Memastikan terjadinya gerhana terlebih dahulu.2) Shalat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi. 3)Sebelum shalat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan,"As-Shalâtu jâmi'ah." 4) Niat melakukan shalat gerhana matahari (kusufus syams) atau gerhana bulan (khusuful qamar), menjadi imam atau ma’mum. 5)Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.

Pelaksanaanya ada beberapa cara. Yang umum dilakukan, yaitu setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku’ dan dua kali sujud. Setelah ruku’ pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali. Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.Setelah shalat disunahkan untuk berkhotbah. Materi khutbah yang disarankan dengan menyampaikan taubat dan sedekah.

Namun ada juga cara lain yaitu melaksanakannya dengan 5 (lima) kali Ruku'. Pada setiap ruku' diselingi dengan pembacaan ayat Alquran. Selesai Ruku' pada Rakat kedua membaca qunut, lalu sujur, duduk untuk tasyahud dan salam. (dari berbagai sumber)